Varian Delta Serang Dunia, Fungsi Kekebalan Vaksin COVID-19 Dipertanyakan
Sabtu, 03 Juli 2021 - 06:01 WIB
Hasil penelitian-penelitian ini dijadikan dasar pengambilan kebijakan cakupan vaksinasi di Australia. Di negeri Kanguru cakupan vaksinasi bukan suatu angka yang mutlak.
Dari hasil penelitian yang tergambar pada Tabel 1, dengan efikasi vaksin buatan Sinovac hanya 65,3%, setidaknya 70% warga Indonesia harus divaksin (mempertimbangkan jumlah populasi yang belum bisa divaksin seperti anak-anak).
Perhitungan tersebut harus dilakukan ulang apabila jenis vaksin yang diberikan berbeda dan atau varian virus jenis lain menjadi dominan di Indonesia.
Tabel 1. Cakupan vaksin yang diperlukan untuk membentuk kekebalan kelompok berdasarkan efikasi vaksin
Varian baru SARS-CoV 2 dan implikasinya pada perkembangan vaksin
Keberadaan tiga varian baru virus COVID-19 merupakan peringatan bagi dunia, termasuk Indonesia, untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Sebanyak 94 negara telah melaporkan keberadaan varian B.1.1.7, termasuk Indonesia.
Sebuah riset menunjukkan bahwa setidaknya dibutuhkan 82% populasi tervaksinasi untuk mengendalikan penyebaran varian B.1.1.7, dengan pemberian vaksin produksi Pfizer.
Selain itu, sebuah riset terbaru berbasis laboratorium berkesimpulan bahwa antibodi yang tercipta dari vaksinasi Moderna kelihatan sedikit kurang ampuh dalam membendung varian baru B.1.351. Pabrik pengembang vaksin Moderna tengah menyiapkan produksi booster(penguat) untuk mengatasi kurang ampuhnya vaksin dalam melawan varian baru B.1.351.
Riset lainnya yang lebih baru lagi (belum ditelaah rekan sejawat) menyatakan varian P.1 dapat lolos dari kekebalan yang dipicu oleh vaksin buatan Sinovac, vaksin yang kini juga dipakai di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang tergambar pada Tabel 1, dengan efikasi vaksin buatan Sinovac hanya 65,3%, setidaknya 70% warga Indonesia harus divaksin (mempertimbangkan jumlah populasi yang belum bisa divaksin seperti anak-anak).
Perhitungan tersebut harus dilakukan ulang apabila jenis vaksin yang diberikan berbeda dan atau varian virus jenis lain menjadi dominan di Indonesia.
Tabel 1. Cakupan vaksin yang diperlukan untuk membentuk kekebalan kelompok berdasarkan efikasi vaksin
Varian baru SARS-CoV 2 dan implikasinya pada perkembangan vaksin
Keberadaan tiga varian baru virus COVID-19 merupakan peringatan bagi dunia, termasuk Indonesia, untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Sebanyak 94 negara telah melaporkan keberadaan varian B.1.1.7, termasuk Indonesia.
Sebuah riset menunjukkan bahwa setidaknya dibutuhkan 82% populasi tervaksinasi untuk mengendalikan penyebaran varian B.1.1.7, dengan pemberian vaksin produksi Pfizer.
Selain itu, sebuah riset terbaru berbasis laboratorium berkesimpulan bahwa antibodi yang tercipta dari vaksinasi Moderna kelihatan sedikit kurang ampuh dalam membendung varian baru B.1.351. Pabrik pengembang vaksin Moderna tengah menyiapkan produksi booster(penguat) untuk mengatasi kurang ampuhnya vaksin dalam melawan varian baru B.1.351.
Riset lainnya yang lebih baru lagi (belum ditelaah rekan sejawat) menyatakan varian P.1 dapat lolos dari kekebalan yang dipicu oleh vaksin buatan Sinovac, vaksin yang kini juga dipakai di Indonesia.
tulis komentar anda