Studi: 80 Persen Masalah Covid-19 Soal Psikologis dan Stres
Rabu, 14 Juli 2021 - 22:05 WIB
● Tidak ada waktu yang berakhir untuk bekerja, menyebabkan pasangan stres, dan cemas, hingga berdampak pada kesehatan mental serta kualitas hubungan.
● Di media sosial, banyak twit dan unggahan tentang kegelisahan dan perjuangan hidup sehari-hari. Hanya 14% orang yang merasa bahwa hubungan mereka saat ini dalam keadaan baik baik saja2.
Psikolog klinis Inez Kristanti mengatakan bahwa selain berfokus untuk menjaga kesehatan fisik, juga perlu menjaga kesehatan mental dan memastikan kewarasan orang terdekat.
”Sejak Work from Home, batasan ranah dan waktu untuk pekerjaan dan beristirahat beberapa orang menjadi lebih kabur. Seolah-olah, kita bisa santai. Namun senantiasa siaga juga untuk pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat partisi dan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan mengambil waktu istirahat kita bisa mendedikasikan waktu secara spesifik untuk me-recharge diri kita dengan apa yang bisa membuat kita senang dan rileks.
Menurutnya, salah satu yang penting dalam waktu istirahat atau break time adalah kualitasnya, dan bukan selalu terkait dengan intensitas.
”Waktu beristirahat dapat berguna untuk memulihkan kesehatan secara keseluruhan, memfokuskan kembali pada apa yang penting dalam hidup, dan mengembalikan keintiman,” ujarnya.
● Di media sosial, banyak twit dan unggahan tentang kegelisahan dan perjuangan hidup sehari-hari. Hanya 14% orang yang merasa bahwa hubungan mereka saat ini dalam keadaan baik baik saja2.
Psikolog klinis Inez Kristanti mengatakan bahwa selain berfokus untuk menjaga kesehatan fisik, juga perlu menjaga kesehatan mental dan memastikan kewarasan orang terdekat.
”Sejak Work from Home, batasan ranah dan waktu untuk pekerjaan dan beristirahat beberapa orang menjadi lebih kabur. Seolah-olah, kita bisa santai. Namun senantiasa siaga juga untuk pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat partisi dan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan mengambil waktu istirahat kita bisa mendedikasikan waktu secara spesifik untuk me-recharge diri kita dengan apa yang bisa membuat kita senang dan rileks.
Menurutnya, salah satu yang penting dalam waktu istirahat atau break time adalah kualitasnya, dan bukan selalu terkait dengan intensitas.
”Waktu beristirahat dapat berguna untuk memulihkan kesehatan secara keseluruhan, memfokuskan kembali pada apa yang penting dalam hidup, dan mengembalikan keintiman,” ujarnya.
(dan)
tulis komentar anda