Badan POM: Vaksin Pfizer Tunjukkan Efikasi 100 Persen Pada Usia Remaja
Kamis, 15 Juli 2021 - 18:05 WIB
JAKARTA - Badan POM diketahui baru saja kembali menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk satu lagi jenis vaksin Covid-19.
Dikatakan langsung oleh Kepala Badan POM RI, Penny Lukito, Badan POM pada Rabu 14 Juli kemarin baru saja menerbitkan EUA untuk vaksin Covid-19 Comirnaty produksi PT Pfizer BioNTech. Penny menyebutkan, vaksin Pfizer ini digunakan untuk golongan usia 12 tahun ke atas.
“Digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 untuk usia 12 tahun ke atas, remaja di atas 12 tahun dengan metode injeksi memakai dosis 0.3 ml dengan dua kali penyuntikan, dengan rentang waktu 3 minggu,” ujar Penny dalam konferensi pers Penerbitan EUA Comirnaty (Vaksin COVID-19 Pfizer), Kamis (15/7).
Disebutkan lebih lanjut, dalam data uji klinik fase 3 vaksin Covid-19 buatan Pfizer ini menunjukkan persentase efikasi yang sangat tinggi, bahkan mencapai angka 100 persen.
“Data uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin ini pada usia 16 tahun ke atas efikasinya 95,5 persen dan pada remaja usia 12 hingga 15 tahun sebesar 100 persen,” tambah Penny.
Sementara itu, untuk efek pasca injeksi, dari kajian Badan POM bersama ITAGI dan Tim Komite Nasional Penilai Vaksin yang dikaitkan dengan aspek keamanan dan efikasi, memperlihatkan hasil bahwa efek dari vaksin Pfizer berjenis mRNA ini kurang lebih sama dengan vaksin Covid-19 lainnya.
“Hasilnya menunjukkan secara umum keamanan vaksin ini bisa ditoleransi, yang paling sering timbul dari vaksin ini adalah rasa nyeri di titik penyuntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam,” lanjutnya.
Begitu juga dengan data imunitas, vaksin Pfizer yang memiliki jarak 3 pekan antara suntikan dosis pertama dengan dosis kedua menunjukkan respon baik.
“Data imunitas menunjukkan pemberian vaksin dua dosis vaksin Pfizer ini dengan selang 3 minggu, menghasilkan respon imun yang baik,” pungkas Penny.
Dikatakan langsung oleh Kepala Badan POM RI, Penny Lukito, Badan POM pada Rabu 14 Juli kemarin baru saja menerbitkan EUA untuk vaksin Covid-19 Comirnaty produksi PT Pfizer BioNTech. Penny menyebutkan, vaksin Pfizer ini digunakan untuk golongan usia 12 tahun ke atas.
“Digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 untuk usia 12 tahun ke atas, remaja di atas 12 tahun dengan metode injeksi memakai dosis 0.3 ml dengan dua kali penyuntikan, dengan rentang waktu 3 minggu,” ujar Penny dalam konferensi pers Penerbitan EUA Comirnaty (Vaksin COVID-19 Pfizer), Kamis (15/7).
Disebutkan lebih lanjut, dalam data uji klinik fase 3 vaksin Covid-19 buatan Pfizer ini menunjukkan persentase efikasi yang sangat tinggi, bahkan mencapai angka 100 persen.
“Data uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin ini pada usia 16 tahun ke atas efikasinya 95,5 persen dan pada remaja usia 12 hingga 15 tahun sebesar 100 persen,” tambah Penny.
Sementara itu, untuk efek pasca injeksi, dari kajian Badan POM bersama ITAGI dan Tim Komite Nasional Penilai Vaksin yang dikaitkan dengan aspek keamanan dan efikasi, memperlihatkan hasil bahwa efek dari vaksin Pfizer berjenis mRNA ini kurang lebih sama dengan vaksin Covid-19 lainnya.
“Hasilnya menunjukkan secara umum keamanan vaksin ini bisa ditoleransi, yang paling sering timbul dari vaksin ini adalah rasa nyeri di titik penyuntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam,” lanjutnya.
Begitu juga dengan data imunitas, vaksin Pfizer yang memiliki jarak 3 pekan antara suntikan dosis pertama dengan dosis kedua menunjukkan respon baik.
“Data imunitas menunjukkan pemberian vaksin dua dosis vaksin Pfizer ini dengan selang 3 minggu, menghasilkan respon imun yang baik,” pungkas Penny.
(dan)
tulis komentar anda