Wisata ke Luar Angkasa, dari Crazy Rich, oleh Crazy Rich, untuk Crazy Rich
Rabu, 28 Juli 2021 - 07:00 WIB
JAKARTA - Dua orang superkaya atau crazy rich di dunia, Richard Branson dan Jeff Bezos berhasil datang ke luar angkasa baru-baru ini. Menggunakan pesawat luar angkasa milik masing-masing, keduanya sampai ke suatu tempat yang sangat tinggi dimana masyarakat tanpa kualifikasi khusus bisa melakukannya.
Richard Branson dengan Virgin Atlantic berhasil mencapai titik 80 kilometer di atas permukaan Bumi. Jeff Bezos dengan Blue Origin malah lebih tinggi lagi yakni 120 kilometer di atas permukaan Bumi. Dari perjalanan fantastis itu keduanya ternyata memiliki niatan yang hampir sama yakni membuka bisnis baru, berwisata di luar angkasa. "Saya rasa hal ini tidak terlalu cepat dilakukan. Saat ini semuanya justru tengah dimulai," ucap Richard Branson.
Sejatinya bisnis wisata di luar angkasa memang bukan hal yang baru. Pada tahun 1970-an Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melihat adanya peluang komersialisasi luar angkasa. Pada pertama kalinya NASA malah membuat prototipe pesawat luar angkasa yang mampu membawa 74 orang sekaligus lengkap dengan ruangan kargo yang besar. Jelas, saat itu NASA berpikir bahwa aktivitas di luar angkasa adalah kegiatan menarik yang dilakukan bersama-sama.
Saat itu juga NASA selalu melibatkan masyarakat umum untuk berangkat ke luar angkasa. Seperti dosen dari MIT Byron Lychtenberg, peneliti Jerman Dr Ulf Merbold hingga guru SMA Christa McAuliffe. Hanya saja semua itu mengalami setback ketika pesawat luar angkasa Challenger meledak pada 1986.
NASA mulai berhati-hati membawa masyarakat umum ikut dalam misi ke luar angkasa. Berpuluh-puluh tahun kemudian tiga orang superkaya di dunia Richard Branson, Jeff Bezos dan Elon Musk justru meneruskan upaya itu.
Ketiganya melihat luar angkasa bukanlah tempat ekslusif para astronot dengan kemampuan dan kualifikasi khusus. Ketiganya bahkan adu cepat agar menjadi yang pertama mampu melakukannya. Dan seperti ditulis di atas Richard Branson dan Jeff Bezos lebih dulu melakukannya. Tapi perlu diketahui Elon Musk justru punya target yang lebih ekstrem lagi yakni membawa masyarakat ke planet Mars.
Namun tidak mudah buat semua orang untuk mendapatkan kesempatan itu. Terbang ke luar angkasa menjadi sebuah bisnis yang butu uang yang sangat besar. Richard Branson, setelah berhasil menjalankan misinya, bahkan sudah mengumumkan harga tiket pesawat ke luar angkasa berkisa USD200.000 hingga USD250.000 atau sekitar Rp2,8 miliar hingga Rp3,5 miliar.
Richard Branson dengan Virgin Atlantic berhasil mencapai titik 80 kilometer di atas permukaan Bumi. Jeff Bezos dengan Blue Origin malah lebih tinggi lagi yakni 120 kilometer di atas permukaan Bumi. Dari perjalanan fantastis itu keduanya ternyata memiliki niatan yang hampir sama yakni membuka bisnis baru, berwisata di luar angkasa. "Saya rasa hal ini tidak terlalu cepat dilakukan. Saat ini semuanya justru tengah dimulai," ucap Richard Branson.
Sejatinya bisnis wisata di luar angkasa memang bukan hal yang baru. Pada tahun 1970-an Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melihat adanya peluang komersialisasi luar angkasa. Pada pertama kalinya NASA malah membuat prototipe pesawat luar angkasa yang mampu membawa 74 orang sekaligus lengkap dengan ruangan kargo yang besar. Jelas, saat itu NASA berpikir bahwa aktivitas di luar angkasa adalah kegiatan menarik yang dilakukan bersama-sama.
Saat itu juga NASA selalu melibatkan masyarakat umum untuk berangkat ke luar angkasa. Seperti dosen dari MIT Byron Lychtenberg, peneliti Jerman Dr Ulf Merbold hingga guru SMA Christa McAuliffe. Hanya saja semua itu mengalami setback ketika pesawat luar angkasa Challenger meledak pada 1986.
NASA mulai berhati-hati membawa masyarakat umum ikut dalam misi ke luar angkasa. Berpuluh-puluh tahun kemudian tiga orang superkaya di dunia Richard Branson, Jeff Bezos dan Elon Musk justru meneruskan upaya itu.
Ketiganya melihat luar angkasa bukanlah tempat ekslusif para astronot dengan kemampuan dan kualifikasi khusus. Ketiganya bahkan adu cepat agar menjadi yang pertama mampu melakukannya. Dan seperti ditulis di atas Richard Branson dan Jeff Bezos lebih dulu melakukannya. Tapi perlu diketahui Elon Musk justru punya target yang lebih ekstrem lagi yakni membawa masyarakat ke planet Mars.
Namun tidak mudah buat semua orang untuk mendapatkan kesempatan itu. Terbang ke luar angkasa menjadi sebuah bisnis yang butu uang yang sangat besar. Richard Branson, setelah berhasil menjalankan misinya, bahkan sudah mengumumkan harga tiket pesawat ke luar angkasa berkisa USD200.000 hingga USD250.000 atau sekitar Rp2,8 miliar hingga Rp3,5 miliar.
tulis komentar anda