Istri Firaun Tutankhamun, Ankhsenamun Ternyata Masih Saudara Tiri dan Pernah Dinikahi Ayahnya
Selasa, 18 Januari 2022 - 16:58 WIB
Kapan Ankhsenamun melahirkan putrinya itu belum jelas karena nama Ankhesenpaaten Tasherit hanya diketahui dari prasasti yang rusak sehingga membuat penentuan siapa ibu kandungnya bermasalah. Berapa lama anak itu hidup atau kapan dia meninggal juga tidak diketahui.
Namun, yang jelas Ankhesenpaaten Tasherit adalah putri Akhenaten dari istrinya yang kedudukannya lebih rendah dari Kiya (ibu Tutankhamun). Jadi, Ankhsenamun tumbuh sebagai anak-pengantin ayahnya dan kemudian istri saudara tirinya Tutankhamun. (Baca juga; Misteri Belati Hitam Firaun, Tak Berkarat Setelah 3.300 Tahun Dikubur Bersama Raja Tutankhamun )
Kontroversi Ankhsenamun masih berlanjut ketika usia 23 setelah suaminya, Tutankhamun meninggal dalam usia muda. Karena Tutankhamun tidak mempunyai putra, setelah dia meninggal jabatan firaun diambil alih penasihatnya yang dikenal sebagai Ay dengan menyandang gelar Wazir.
Ay bersama panglima militer Horemheb menjadi penasihat Tutankhamun yang masih berusia 9 tahun saat berkuasa menjadi firaun. Ay mengambil alih kekuasaan setelah Tutankhamun meninggal dan mengawini istrinya, Ankhsenamun, untuk memperkuat legitimasi pemerintahannya.
Ankhsenamun menolak menikah dengan Ay karena selama ini merupakan pelayan kerajaan dan usianya yang sudah sangat tua, lebih cocok jadi kakeknya. Namun, tampaknya Ankhsenamun secara seremonial dinikahkan atau bertunangan dengan Ay untuk memberi penghormatan saat proses pemakaman Tutankhamun.
Ankhsenamun diperkirakan tidak benar-benar menikah dengan Ay. Sebab, Ankhsenamun menulis surat kepada raja Het Suppiluliuma I untuk meminta bantuan agar mengirimkan salah satu anak lelakinya untuk menikahinya. (Baca juga; Arkeolog Mesir Ungkap Kelicikan Raja Ay Menukar Makam Tutankhamun )
Rencana itu tidak pernah terjadi karena putra raja Het Suppiluliuma terbunuh saat menuju Mesir. Sejak itu nama Ankhsenamun hilang, seolah terhapus dalam catatan sejarah Mesir kuno. Ada dugaan Ankhsenamun juga dibunuh oleh Ay karena berani menghubungi kerajaan lain untuk menjadi firaun.
Namun, yang jelas Ankhesenpaaten Tasherit adalah putri Akhenaten dari istrinya yang kedudukannya lebih rendah dari Kiya (ibu Tutankhamun). Jadi, Ankhsenamun tumbuh sebagai anak-pengantin ayahnya dan kemudian istri saudara tirinya Tutankhamun. (Baca juga; Misteri Belati Hitam Firaun, Tak Berkarat Setelah 3.300 Tahun Dikubur Bersama Raja Tutankhamun )
Kontroversi Ankhsenamun masih berlanjut ketika usia 23 setelah suaminya, Tutankhamun meninggal dalam usia muda. Karena Tutankhamun tidak mempunyai putra, setelah dia meninggal jabatan firaun diambil alih penasihatnya yang dikenal sebagai Ay dengan menyandang gelar Wazir.
Ay bersama panglima militer Horemheb menjadi penasihat Tutankhamun yang masih berusia 9 tahun saat berkuasa menjadi firaun. Ay mengambil alih kekuasaan setelah Tutankhamun meninggal dan mengawini istrinya, Ankhsenamun, untuk memperkuat legitimasi pemerintahannya.
Ankhsenamun menolak menikah dengan Ay karena selama ini merupakan pelayan kerajaan dan usianya yang sudah sangat tua, lebih cocok jadi kakeknya. Namun, tampaknya Ankhsenamun secara seremonial dinikahkan atau bertunangan dengan Ay untuk memberi penghormatan saat proses pemakaman Tutankhamun.
Ankhsenamun diperkirakan tidak benar-benar menikah dengan Ay. Sebab, Ankhsenamun menulis surat kepada raja Het Suppiluliuma I untuk meminta bantuan agar mengirimkan salah satu anak lelakinya untuk menikahinya. (Baca juga; Arkeolog Mesir Ungkap Kelicikan Raja Ay Menukar Makam Tutankhamun )
Rencana itu tidak pernah terjadi karena putra raja Het Suppiluliuma terbunuh saat menuju Mesir. Sejak itu nama Ankhsenamun hilang, seolah terhapus dalam catatan sejarah Mesir kuno. Ada dugaan Ankhsenamun juga dibunuh oleh Ay karena berani menghubungi kerajaan lain untuk menjadi firaun.
(wib)
tulis komentar anda