Agar Pengikutnya Tetap Setia, Kepala Suku Peru Kuno Sajikan Ramuan Biji Dewa
Kamis, 10 Februari 2022 - 15:48 WIB
LIMA - Para pemimpin atau kepala suku Wari, kota kuno berusia 1.200 tahun yang sekarang disebut Quilcapamp di Peru , diketahui menyuguhi minuman berisi ramuan biji dewa agar pengikutnya tetap setia. Biji dewa yang dimaksud adalah biji vilka yang memiliki zat psikoaktif dan menyebabkan halusinasi seolah masuk dalam alam spritual para dewa.
Fakta ini terungkap para arkeolog saat melakukan penggalian di pusat Quilcapampa, sebuah situs kuno di Peru selatan. Mereka menemukan 16 biji vilca di samping sisa-sisa minuman yang terbuat dari buah fermentasi yang disebut "chicha de molle."
Para arkeolog menemukan benih dan minuman di area situs yang berisi bangunan yang kemungkinan digunakan untuk pesta. "Hampir pasti, itu akan memberikan pengalaman spiritual," kata Justin Jennings, kurator Arkeologi Dunia Baru di Museum Royal Ontario, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (10/2/2022).
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity pada 12 Januari 2022 disebutkan biji vilca adalah zat psikoaktif yang dapat menyebabkan halusinasi. Ketika disajikan dengan chicha de molle, efek dari bji vilca bisa menjadi lebih kuat.
Dengan mencampurkan vilca dan minuman, orang Wari akan mengalami halusinasi yang mungkin mereka anggap sebagai pengalaman spiritual. “Dalam minuman itu mengandung senyawa hidrokarbon monoterpen dan beta-karbolin yang meningkatkan efek psikotropika vilca," tulis para peneliti dalam artikel Antiquity.
Orang-orang yang tinggal di Quilcapampa adalah bagian dari budaya Wari (atau Huari) yang berkembang sekitar tahun 500 dan 1000 M. Mereka tidak menggunakan sistem penulisan, sehingga tidak ada catatan yang menggambarkan kondisi mereka.
Sementara lukisan yang menggambarkan vilca telah ditemukan di situs Wari lainnya, ini adalah pertama kalinya benih vilca ditemukan di situs Wari. Untuk mendapatkan biji vilca menjadi tantangan bagi mereka yang tinggal di Quilcapampa.
"Benih vilca ini akan dikumpulkan dari hutan tropis di atau dekat sisi timur Andes. Melalui jaringan perdagangan jarak jauh, biji vilca dibawa sampai ke Quilcapampa,” tulis para peneliti di makalah Antiquity.
Para pemimpin atau kepala suku menggunakan biji vilca kemungkinan besar untuk membantu menjaga loyalitas para pengikutnya. "Minuman vilca-infused menyatukan orang-orang dalam pengalaman psikotropika bersama, sambil memastikan posisi istimewa para pemimpin Wari dalam hierarki sosial sebagai penyedia halusinogen," kata Matthew Biwer, antropologi dan arkeologi Dickinson College di Pennsylvania.
Fakta ini terungkap para arkeolog saat melakukan penggalian di pusat Quilcapampa, sebuah situs kuno di Peru selatan. Mereka menemukan 16 biji vilca di samping sisa-sisa minuman yang terbuat dari buah fermentasi yang disebut "chicha de molle."
Para arkeolog menemukan benih dan minuman di area situs yang berisi bangunan yang kemungkinan digunakan untuk pesta. "Hampir pasti, itu akan memberikan pengalaman spiritual," kata Justin Jennings, kurator Arkeologi Dunia Baru di Museum Royal Ontario, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (10/2/2022).
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity pada 12 Januari 2022 disebutkan biji vilca adalah zat psikoaktif yang dapat menyebabkan halusinasi. Ketika disajikan dengan chicha de molle, efek dari bji vilca bisa menjadi lebih kuat.
Dengan mencampurkan vilca dan minuman, orang Wari akan mengalami halusinasi yang mungkin mereka anggap sebagai pengalaman spiritual. “Dalam minuman itu mengandung senyawa hidrokarbon monoterpen dan beta-karbolin yang meningkatkan efek psikotropika vilca," tulis para peneliti dalam artikel Antiquity.
Orang-orang yang tinggal di Quilcapampa adalah bagian dari budaya Wari (atau Huari) yang berkembang sekitar tahun 500 dan 1000 M. Mereka tidak menggunakan sistem penulisan, sehingga tidak ada catatan yang menggambarkan kondisi mereka.
Sementara lukisan yang menggambarkan vilca telah ditemukan di situs Wari lainnya, ini adalah pertama kalinya benih vilca ditemukan di situs Wari. Untuk mendapatkan biji vilca menjadi tantangan bagi mereka yang tinggal di Quilcapampa.
"Benih vilca ini akan dikumpulkan dari hutan tropis di atau dekat sisi timur Andes. Melalui jaringan perdagangan jarak jauh, biji vilca dibawa sampai ke Quilcapampa,” tulis para peneliti di makalah Antiquity.
Para pemimpin atau kepala suku menggunakan biji vilca kemungkinan besar untuk membantu menjaga loyalitas para pengikutnya. "Minuman vilca-infused menyatukan orang-orang dalam pengalaman psikotropika bersama, sambil memastikan posisi istimewa para pemimpin Wari dalam hierarki sosial sebagai penyedia halusinogen," kata Matthew Biwer, antropologi dan arkeologi Dickinson College di Pennsylvania.
(wib)
tulis komentar anda