Gua Tempat Upacara Ritual Suku Maya Ditemukan di Semenanjung Yucatan Meksiko
loading...
A
A
A
MERIDA - Situs gua tempat upacara ritual Suku Maya ditemukan di Chemuyil, Semenanjung Yucatán, Meksiko. Para arkeolog menemukan sejumlah bejana, mangkuk, dan dua kapal yang sudah membatu di sekitar situs gua Chemuyil.
Dikutip SINDOnews dari laman heritagedaily, Suku Maya percaya bahwa alam semesta terbagi menjadi langit, bumi, dan dunia di bawah bumi. Mereka percaya gua-gua berfungsi sebagai portal atau pintu gerbang ke Xibalba, sebuah alam bawah tanah yang diperintah oleh dewa kematian Maya dan para pembantunya.
Instituto Nacional de Antropología e Historia (INAH) diberitahu tentang situs tersebut oleh personel dari asosiasi sipil Círculo Espeleológico del Mayab dan Proyek Cenote Perkotaan Playa del Carmen. Mereka mengidentifikasi sisa-sisa benda arkeologis saat memetakan sistem gua di wilayah tersebut. (Baca juga; Bangsa Viking Pun Tersingkir Akibat Perubahan Iklim )
Sebuah tim dipimpin arkeolog Antonio Reyes menuju ke situs gua Chemuyil yang diperkirakan ada sejak periode Maya Pascaklasik Akhir (1200-1550 M). Di sana tim arkeolog menemukan dua kapal, satu lengkap dan satu terfragmentasi, serta mangkuk tripod.
Kapal yang pertama adalah kapal monokrom jenis Navula yang masih memiliki salah satu dari dua pegangannya. Sedangkan kapal yang kedua adalah pot globular, yang ditemukan terfragmentasi. Akar pohon di sekitar menghancurkan kapal tersebut sehingga beberapa bagiannya membatu. (Baca juga; Topeng Suku Maya Ukuran Raksasa Ditemukan di Meksiko )
Untuk kedua bejana ditemukan di ceruk alami dekat posisi air menetes dari stalaktit. Diperkirakan dua bejana itu digunakan untuk ritual pengumpulan air dari stalaktit. Untuk posisi mangkuk tripod diletakkan menghadap ke bawah dan ditutup dengan batu. Para peneliti percaya bahwa mangkuk itu adalah persembahan seremonial.
Meskipun tidak ada pusat Maya utama di wilayah Chemuyil, orang-orang yang tinggal di daerah antara Playa del Carmen dan Tulum sering menggunakan banyak rongga alam, cenote, dan sistem gua untuk tujuan upacara ritual khusus.
Dikutip SINDOnews dari laman heritagedaily, Suku Maya percaya bahwa alam semesta terbagi menjadi langit, bumi, dan dunia di bawah bumi. Mereka percaya gua-gua berfungsi sebagai portal atau pintu gerbang ke Xibalba, sebuah alam bawah tanah yang diperintah oleh dewa kematian Maya dan para pembantunya.
Instituto Nacional de Antropología e Historia (INAH) diberitahu tentang situs tersebut oleh personel dari asosiasi sipil Círculo Espeleológico del Mayab dan Proyek Cenote Perkotaan Playa del Carmen. Mereka mengidentifikasi sisa-sisa benda arkeologis saat memetakan sistem gua di wilayah tersebut. (Baca juga; Bangsa Viking Pun Tersingkir Akibat Perubahan Iklim )
Sebuah tim dipimpin arkeolog Antonio Reyes menuju ke situs gua Chemuyil yang diperkirakan ada sejak periode Maya Pascaklasik Akhir (1200-1550 M). Di sana tim arkeolog menemukan dua kapal, satu lengkap dan satu terfragmentasi, serta mangkuk tripod.
Kapal yang pertama adalah kapal monokrom jenis Navula yang masih memiliki salah satu dari dua pegangannya. Sedangkan kapal yang kedua adalah pot globular, yang ditemukan terfragmentasi. Akar pohon di sekitar menghancurkan kapal tersebut sehingga beberapa bagiannya membatu. (Baca juga; Topeng Suku Maya Ukuran Raksasa Ditemukan di Meksiko )
Untuk kedua bejana ditemukan di ceruk alami dekat posisi air menetes dari stalaktit. Diperkirakan dua bejana itu digunakan untuk ritual pengumpulan air dari stalaktit. Untuk posisi mangkuk tripod diletakkan menghadap ke bawah dan ditutup dengan batu. Para peneliti percaya bahwa mangkuk itu adalah persembahan seremonial.
Meskipun tidak ada pusat Maya utama di wilayah Chemuyil, orang-orang yang tinggal di daerah antara Playa del Carmen dan Tulum sering menggunakan banyak rongga alam, cenote, dan sistem gua untuk tujuan upacara ritual khusus.
(wib)