Ini Dampak Mengerikan Jika Reaktor Nuklir Chernobyl Dibom

Senin, 28 Februari 2022 - 09:50 WIB
"Sulit bagi saya untuk membayangkan konsekuensi seperti itu. Bahkan jika ada penembakan yang tidak disengaja mengenai struktur kurungan itu, saya pikir akan membutuhkan (kekuatan) lebih dari itu untuk memobilisasi sejumlah besar bahan radioaktif," kata Lyman kepada Live Science yang dikutip SINDOnews, Senin (28/2/2022).





Begitu juga soal kenaikan tingkat radiasi gamma sebesar 20 kali dari biasanya setelah terjadi pertempuran antara militer Rusia dan Ukraina, Lyman menyebutkan, kondisi itu tidak terlalu menjadi ancaman. Peningkatan itu diperkirakan akibat debu radioaktif yang beterbangan akibat aktivitas kendaraan dan personel militer, yang sifatnya sementara.

"Kalau resuspensi debu, ini umumnya barang yang tidak terlalu mobile, atau akan tertiup angin. Jadi mungkin partikel tanah yang lebih berat yang tidak menyebar terlalu jauh. Tingkat dosis (kenaikan) yang ditemukan tidak jauh lebih besar dari kondisi biasa di daerah itu, meskipun jika dibandingkan daerah normal di seluruh dunia radiasinya sekitar seratus kali," katanya.



Lyman menyebutkan peningkatan sementara seperti itu mungkin tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehingga radiasi di Chernobyl tidak mengancam keselamatan tentara yang berada di sana, apalagi hanya dalam waktu sebentar bertugas di sana.

“Jika [pasukan] tidak menghabiskan banyak waktu di daerah itu, itu tidak akan berdampak signifikan pada kesehatan mereka, dibandingkan dengan ancaman kematian dalam perang," katanya.

Kejadian ini, kata Lyman, harus menjadi pertimbangan penting dalam rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir. Faktor terjadi perang jadi pertimbangan penting, karena reaktor nuklir menjadi ancaman serius bagi kesemalatan saat pecah perang.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More