Terbongkar Rahasia Rudal Balistik Iskander Rusia Mampu Menembus Jantung Ukraina
Rabu, 16 Maret 2022 - 23:44 WIB
Panjangnya kira-kira 16 inci, berbentuk panah, dan dengan tubuh putih dan ekor oranye.Setelah diidentifikasi, kompenen itu dikenal dengan alat bantu penetrasi (Penetration aids atau PENAID) yang biasa digunakan pada rudal strategis jarak jauh, seperti rudal balistik antarbenua (ICBM).
Nah, penggunaan komponen pengecoh pada rudal balistik jarak pendek Rusia ini cukup mengejutkan. Terkesan sangat berlebihan, namun Rusia diperkirakan tidak ingin rudal yang ditembakan tidak sia-sia dan benar-benar mencapai target yang dibidik.
Padahal rudal Iskander-M dapat meluncurkan menggunakan lintasan kuasi-balistik sehingga mampu bermanuver secara signifikan dalam penerbangan untuk menghindari pertahanan rudal yang lebih kuat.
Rudal balistik Iskander-M atau 9M723 yang berbahan bakar padat 9K720 membawa 6 perangkat pengecoh yang diletakkan di dasar badan rudal. Perangkat pengecoh ini berfungsi sebagai jammer untuk mengganggu pemancar frekuensi radar dan pengumpan sumber panas (flare) untuk membingungkan rudal ABM yang dipandu inframerah.
Pejabat intelijen AS kepada New York Times menjelaskan bahwa umpan itu diaktifkan setelah rudal Iskander-M ditargetkan oleh sistem pertahanan udara atau anti-rudal balistik. Ini menunjukkan bahwa pengecoh dapat berfungsi setelah rudal Iskander-M berada di bawah ancaman.
“Penggunaan umpan (pengecoh) dapat membantu menjelaskan mengapa senjata pertahanan udara Ukraina mengalami kesulitan mencegat rudal Iskander Rusia,” tulis New York Times, dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (16/3/2022).
Penemuan perangkat pengecoh rudal Iskander-M tentu menjadi rezeki nomplok bagi intelijen NATO dan sekutunya dari perang Rusia Ukraina. Terlepas dari itu, Rusia seperti mengekspos kemampuan baru ini, sekaligus menyediakan sampel perangkat keras untuk dieksplorasi lebih jauh.
Nah, penggunaan komponen pengecoh pada rudal balistik jarak pendek Rusia ini cukup mengejutkan. Terkesan sangat berlebihan, namun Rusia diperkirakan tidak ingin rudal yang ditembakan tidak sia-sia dan benar-benar mencapai target yang dibidik.
Padahal rudal Iskander-M dapat meluncurkan menggunakan lintasan kuasi-balistik sehingga mampu bermanuver secara signifikan dalam penerbangan untuk menghindari pertahanan rudal yang lebih kuat.
Rudal balistik Iskander-M atau 9M723 yang berbahan bakar padat 9K720 membawa 6 perangkat pengecoh yang diletakkan di dasar badan rudal. Perangkat pengecoh ini berfungsi sebagai jammer untuk mengganggu pemancar frekuensi radar dan pengumpan sumber panas (flare) untuk membingungkan rudal ABM yang dipandu inframerah.
Pejabat intelijen AS kepada New York Times menjelaskan bahwa umpan itu diaktifkan setelah rudal Iskander-M ditargetkan oleh sistem pertahanan udara atau anti-rudal balistik. Ini menunjukkan bahwa pengecoh dapat berfungsi setelah rudal Iskander-M berada di bawah ancaman.
“Penggunaan umpan (pengecoh) dapat membantu menjelaskan mengapa senjata pertahanan udara Ukraina mengalami kesulitan mencegat rudal Iskander Rusia,” tulis New York Times, dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (16/3/2022).
Penemuan perangkat pengecoh rudal Iskander-M tentu menjadi rezeki nomplok bagi intelijen NATO dan sekutunya dari perang Rusia Ukraina. Terlepas dari itu, Rusia seperti mengekspos kemampuan baru ini, sekaligus menyediakan sampel perangkat keras untuk dieksplorasi lebih jauh.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda