Jepang Ciptakan Sensor Sinar Kosmik, Mampu Deteksi Gelombang Tsunami dalam 1 Menit
Minggu, 17 April 2022 - 13:37 WIB
TOKYO - Ilmuwan Jepang Profesor Hiroyuki Tanaka dari Muographix di Universitas Tokyo menemukan alat pendeteksi gelombang tsunami dengan menggunakan sensor sinar kosmik. Sensor bawah laut ini diberi nama Tokyo-bay Seafloor Hyper KiloMetric Submarine Deep Detector (TS-HKMSDD), bekerja menggunakan partikel yang dihasilkan sinar kosmik yang disebut muon.
Dalam uji coba pertama, susunan sensor bawah laut berhasil mendeteksi perubahan kondisi pasang surut yang cepat di Teluk Tokyo. Ada sekitar 10 sensor yang ditempatkan di Tokyo Bay Aqua-Line, jalan raya yang menghubungkan Bandara Haneda dengan Prefektur Chiba di timur.
Bagian terpanjang Tokyo Bay Aqua-Line sekitar 9,6 kilometer memanjang 45 meter di bawah permukaan laut. Nah, terowongan yang biasa digunakan untuk lalu lintas jalan raya ini, jadi tempat pengujian 10 sensor pendeteksi tsunami.
Kemudian sinar kosmik yang disebut muon dalam sensor ini, memvisualisasikan variasi kedalaman dan kepadatan laut dan dasar laut di atasnya. Prinsipnya mirip dengan cara kerja mesin sinar-X mencitrakan tulang di dalam tubuh manusia.
Sinyal dari beberapa detektor dapat digabungkan untuk membentuk gambaran kasar tentang distribusi dan kepadatan materi, berdasarkan jumlah dan posisi muon yang terdeteksi. Gambar-gambar ini dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk mendeteksi gelombang tsunami.
“Uji coba pertama yang sukses menunjukkan bahwa sensor kami dapat mencitrakan laut dengan resolusi dalam waktu satu menit,” kata Profesor Hiroyuki Tanaka dari Muographix di Universitas Tokyo dikutip SINDOnews dari laman u-tokyo.ac.jp, Minggu (17/4/2022).
Dalam uji coba pertama, susunan sensor bawah laut berhasil mendeteksi perubahan kondisi pasang surut yang cepat di Teluk Tokyo. Ada sekitar 10 sensor yang ditempatkan di Tokyo Bay Aqua-Line, jalan raya yang menghubungkan Bandara Haneda dengan Prefektur Chiba di timur.
Bagian terpanjang Tokyo Bay Aqua-Line sekitar 9,6 kilometer memanjang 45 meter di bawah permukaan laut. Nah, terowongan yang biasa digunakan untuk lalu lintas jalan raya ini, jadi tempat pengujian 10 sensor pendeteksi tsunami.
Baca Juga
Kemudian sinar kosmik yang disebut muon dalam sensor ini, memvisualisasikan variasi kedalaman dan kepadatan laut dan dasar laut di atasnya. Prinsipnya mirip dengan cara kerja mesin sinar-X mencitrakan tulang di dalam tubuh manusia.
Sinyal dari beberapa detektor dapat digabungkan untuk membentuk gambaran kasar tentang distribusi dan kepadatan materi, berdasarkan jumlah dan posisi muon yang terdeteksi. Gambar-gambar ini dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk mendeteksi gelombang tsunami.
“Uji coba pertama yang sukses menunjukkan bahwa sensor kami dapat mencitrakan laut dengan resolusi dalam waktu satu menit,” kata Profesor Hiroyuki Tanaka dari Muographix di Universitas Tokyo dikutip SINDOnews dari laman u-tokyo.ac.jp, Minggu (17/4/2022).
tulis komentar anda