Mengungkap Misteri Yeti, Monster Salju Penghuni Pegunungan Himalaya
Kamis, 28 April 2022 - 19:34 WIB
JAKARTA - Yeti atau lebih dikenal sebagai monster salju adalah makhluk bipedal misterius yang dikatakan tinggal di pegunungan Asia. Yeti juga dikatakan tinggal di bawah garis salju Himalaya. Meskipun puluhan ekspedisi ke daerah pegunungan terpencil Rusia, Cina dan Nepal, namun keberadaan Yeti tetap tidak terbukti.
Makhluk ini dikatakan berotot, ditutupi dengan rambut abu-abu gelap atau coklat kemerahan, dan beratnya antara 91 hingga 181 kilogram. Yeti relatif pendek dibandingkan dengan Bigfoot Amerika Utara, rata-rata tingginya sekitar 6 kaki atau 1,8 meter.
Dilansir dari Livescience, Yeti adalah karakter dalam legenda kuno dan cerita rakyat orang Himalaya. Dalam sebagian besar cerita, Yeti adalah sosok yang berbahaya, kata penulis Shiva Dhakal kepada BBC. Pesan moral dari cerita tersebut sering kali berupa peringatan untuk menghindari hewan liar yang berbahaya.
Alexander Agung menuntut untuk melihat Yeti ketika dia menaklukkan Lembah Indus pada 326 SM. Tapi, menurut National Geographic, orang-orang lokal mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak dapat menghadirkannya karena makhluk-makhluk itu tidak dapat bertahan hidup di ketinggian serendah itu.
Di zaman modern, ketika orang Barat mulai bepergian ke Himalaya, mitos itu menjadi lebih sensasional, menurut BBC. Pada tahun 1921, seorang jurnalis bernama Henry Newman mewawancarai sekelompok penjelajah Inggris yang baru saja kembali dari ekspedisi Gunung Everest.
Para penjelajah mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menemukan beberapa jejak kaki yang sangat besar di gunung yang oleh pemandu mereka dikaitkan dengan "metoh-kangmi," yang pada dasarnya berarti "manusia-beruang-salju".
Dalam bukunya "Still Living? Yeti, Sasquatch, and the Neanderthal Enigma" (1983, Thames and Hudson), peneliti Myra Shackley menuliskan deskripsi makhluk tersebut. Dilaporkan oleh dua pendaki gunung melihat dua makhluk bergerak melintasi salju sekitar satu seperempat mil di bawah mereka.
Makhluk ini dikatakan berotot, ditutupi dengan rambut abu-abu gelap atau coklat kemerahan, dan beratnya antara 91 hingga 181 kilogram. Yeti relatif pendek dibandingkan dengan Bigfoot Amerika Utara, rata-rata tingginya sekitar 6 kaki atau 1,8 meter.
Dilansir dari Livescience, Yeti adalah karakter dalam legenda kuno dan cerita rakyat orang Himalaya. Dalam sebagian besar cerita, Yeti adalah sosok yang berbahaya, kata penulis Shiva Dhakal kepada BBC. Pesan moral dari cerita tersebut sering kali berupa peringatan untuk menghindari hewan liar yang berbahaya.
Alexander Agung menuntut untuk melihat Yeti ketika dia menaklukkan Lembah Indus pada 326 SM. Tapi, menurut National Geographic, orang-orang lokal mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak dapat menghadirkannya karena makhluk-makhluk itu tidak dapat bertahan hidup di ketinggian serendah itu.
Di zaman modern, ketika orang Barat mulai bepergian ke Himalaya, mitos itu menjadi lebih sensasional, menurut BBC. Pada tahun 1921, seorang jurnalis bernama Henry Newman mewawancarai sekelompok penjelajah Inggris yang baru saja kembali dari ekspedisi Gunung Everest.
Para penjelajah mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menemukan beberapa jejak kaki yang sangat besar di gunung yang oleh pemandu mereka dikaitkan dengan "metoh-kangmi," yang pada dasarnya berarti "manusia-beruang-salju".
Dalam bukunya "Still Living? Yeti, Sasquatch, and the Neanderthal Enigma" (1983, Thames and Hudson), peneliti Myra Shackley menuliskan deskripsi makhluk tersebut. Dilaporkan oleh dua pendaki gunung melihat dua makhluk bergerak melintasi salju sekitar satu seperempat mil di bawah mereka.
tulis komentar anda