Gelombang Panas Terus Meningkat, Negara Timur Tengah Berpotensi Tak Layak Huni
Selasa, 17 Mei 2022 - 09:47 WIB
KAIRO - Suhu Bumi saat ini menjadi sangat panas. Organisasi lingkungan Greenpeace pun menyebut negara Timur Tengah berpotensi tak layak huni jika perubahan iklim tidak segera diatasi.
Dalam sebuah utas di Twitter, Greenpeace mengatakan, negara Timur Tengah akan menjadi yang paling merasakan dampak dari perubahan iklim ekstrem.
Negara Timur Tengah akan merasakan panas yang tidak biasa karena gelombang panas atau heatwave, menjadikan mereka sebagai tempat yang tidak layak huni seiring dengan berjalannya waktu.
"Banyak negara di Asia Selatan dan Timur Tengah juga merasakan panas yang tak biasa karena gelombang panas atau heatwave," cuit Greenpeace.
"Jika terus terjadi, negara-negara mayoritas Muslim di Timur Tengah menjadi Tidak Layak Huni dalam beberapa dekade mendatang," tambahnya.
Kenaikan suhu sendiri tidak terjadi di negara Timur Tengah saja tapi juga di Indonesia. Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia sedang mengeluhkan cuaca panas yang tak biasa.
Di Ciputat, Tangerang Selatan suhunya mencapai 36,1 derajat Celcius. Menjadikannya sebagai pemegang rekor daerah dengan cuaca terpanas di Indonesia seminggu terakhir ini.
Untuk diketahui, perubahan iklim yang menyebabkan suhu menjadi panas terjadi karena beberapa penyebab. Bisa karena efek rumah kaca, peningkatan emisi, asap kendaraan bermotor, hingga perubahan orbit bumi.
Perubahan iklim bukan hanya dapat meningkatkan suhu Bumi , tapi juga menaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai. Bukan tidak mungkin habitat berbagai makhluk hidup ini akan hancur.
Dalam sebuah utas di Twitter, Greenpeace mengatakan, negara Timur Tengah akan menjadi yang paling merasakan dampak dari perubahan iklim ekstrem.
Negara Timur Tengah akan merasakan panas yang tidak biasa karena gelombang panas atau heatwave, menjadikan mereka sebagai tempat yang tidak layak huni seiring dengan berjalannya waktu.
"Banyak negara di Asia Selatan dan Timur Tengah juga merasakan panas yang tak biasa karena gelombang panas atau heatwave," cuit Greenpeace.
"Jika terus terjadi, negara-negara mayoritas Muslim di Timur Tengah menjadi Tidak Layak Huni dalam beberapa dekade mendatang," tambahnya.
Kenaikan suhu sendiri tidak terjadi di negara Timur Tengah saja tapi juga di Indonesia. Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia sedang mengeluhkan cuaca panas yang tak biasa.
Di Ciputat, Tangerang Selatan suhunya mencapai 36,1 derajat Celcius. Menjadikannya sebagai pemegang rekor daerah dengan cuaca terpanas di Indonesia seminggu terakhir ini.
Untuk diketahui, perubahan iklim yang menyebabkan suhu menjadi panas terjadi karena beberapa penyebab. Bisa karena efek rumah kaca, peningkatan emisi, asap kendaraan bermotor, hingga perubahan orbit bumi.
Perubahan iklim bukan hanya dapat meningkatkan suhu Bumi , tapi juga menaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai. Bukan tidak mungkin habitat berbagai makhluk hidup ini akan hancur.
(wbs)
tulis komentar anda