Rudal Hipersonik AS Melesat 6.200 Km Per Jam, Mampu Hancur Target dalam 5 Menit
Sabtu, 16 Juli 2022 - 15:05 WIB
WASHINGTON - Dari 2 uji coba sukses yang baru dilakukan Lockheed Martin dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), diketahui rudal hipersonik Amerika Serikat (AS) meleset dengan kecepatan 6.200 Km/Jam. Dua rudal hipersonik AS yang dikembangkan dalam program Air-Launched Rapid Response Weapon (ARRW) dan OpFires mampu menghancurkan target kurang dari 5 menit.
Dikutip dari Bulgarian Military, Sabtu (16/7/2022), rudal ARRW buatan Lockheed Martin berhasil diluncurkan dari sebuah pesawat di lepas pantai California. Rudal supersonik bergerak di bagian atas atmosfer dengan kecepatan 3.853 mil/jam atau 6.200 km/jam, sekitar lima kali kecepatan suara.
Sedangkan rudal hipersonik kedua dikembangkan Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) dalam program Operational Fires atau OpFires. Rudal hipersonik ini ditembakkan dengan sistem peluncuran rudal di darat, dengan kecepatan dan presisi tinggi untuk menembus pertahanan udara musuh.
Dua uji coba sukses ini dicapai AS setelah serangkaian kegagalan yang dialami. Misalnya, Lockheed Martin mengalami kegagalan uji coba program ARRW karena rudal tidak mau terpisah dari pesawat.
DARPA juga sebelumnya mengalami kegagalan saat uji coba jenis rudal hipersonik C-HGB (Common Hypersonic Glide Body) pada 29 Juni 2022 di Hawaii. Smapai akhirnya Lockheed Martin melakukan modifikasi sistem peluncuran ganda HIMARS untuk dapat meluncurkan rudal hipersonik DARPA.
Industri pertahanan berusaha memenangkan perlombaan senjata negara adidaya baru dan beralih ke senjata hipersonik. Tidak hanya dengan membangunnya, tetapi juga dengan mengembangkan mekanisme pendeteksian dan netralisasi baru.
Pada bulan Maret tahun ini, Lockheed Martin dan DARPA melakukan uji coba yang sukses dari Lockheed Martin's Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) yang ditenagai oleh scramjet. Menurut sumber AS, tes dilakukan di pantai barat Amerika Serikat. Rudal itu ditembakkan dari atas pesawat pengebom B-52 Stratofortress.
Dikutip dari Bulgarian Military, Sabtu (16/7/2022), rudal ARRW buatan Lockheed Martin berhasil diluncurkan dari sebuah pesawat di lepas pantai California. Rudal supersonik bergerak di bagian atas atmosfer dengan kecepatan 3.853 mil/jam atau 6.200 km/jam, sekitar lima kali kecepatan suara.
Sedangkan rudal hipersonik kedua dikembangkan Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) dalam program Operational Fires atau OpFires. Rudal hipersonik ini ditembakkan dengan sistem peluncuran rudal di darat, dengan kecepatan dan presisi tinggi untuk menembus pertahanan udara musuh.
Baca Juga
Dua uji coba sukses ini dicapai AS setelah serangkaian kegagalan yang dialami. Misalnya, Lockheed Martin mengalami kegagalan uji coba program ARRW karena rudal tidak mau terpisah dari pesawat.
DARPA juga sebelumnya mengalami kegagalan saat uji coba jenis rudal hipersonik C-HGB (Common Hypersonic Glide Body) pada 29 Juni 2022 di Hawaii. Smapai akhirnya Lockheed Martin melakukan modifikasi sistem peluncuran ganda HIMARS untuk dapat meluncurkan rudal hipersonik DARPA.
Industri pertahanan berusaha memenangkan perlombaan senjata negara adidaya baru dan beralih ke senjata hipersonik. Tidak hanya dengan membangunnya, tetapi juga dengan mengembangkan mekanisme pendeteksian dan netralisasi baru.
Baca Juga
Pada bulan Maret tahun ini, Lockheed Martin dan DARPA melakukan uji coba yang sukses dari Lockheed Martin's Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) yang ditenagai oleh scramjet. Menurut sumber AS, tes dilakukan di pantai barat Amerika Serikat. Rudal itu ditembakkan dari atas pesawat pengebom B-52 Stratofortress.
tulis komentar anda