Ramalan Jayabaya tentang Ratu Adil, Miliki Kaitan dengan Tokoh Bersejarah
Jum'at, 29 Juli 2022 - 11:18 WIB
Ratu Adil kaping telu; Dereng kalampahan mangkin; Taksih kirang gangsal jaman; Tetepira angindaki; Saking pangandika nata; Nanging jaman wuri-wuri; Ilang kaelokanipun; Karana Sagunging jamni; Amung mbujeng kalahiran; Tan wonten nedya martapi; Ngegungakun suka-suka; Nengeaken Sangga-runggi
Artinya :Kurang lebih masa datangnya Ratu Adil itu, masih kurang lima jaman, sejak dinasti Demak. Hanya pada jaman itu daya tarik ke-Ratu Adilan tertutup oleh aspek kelahiran, tanpa ingat akan “lautan” daya tenaga dalam tenaga; orang lebih memilih bersenang-senang dahulu, sambil mecari kesalahan pihak lain.
Pada zaman Kala Sumbaga (1901-2000) kehadiran Ratu Adil ditegaskan sebagai proses kemerdekaan Indonesia yang menjadi jembatan emas menuju keadaan damai dan makmur.
Keadaan jaman Kala Sumbaga digambarkan sebagai negara yang terkenal ke penjuru dunia dengan penuh kebaikan.
Baca juga : Ramalan Jayabaya Sebut Tahun 2022 Awal Menuju Kiamat
Peristiwa gerakan Ratu Adil ada dan mengakar sesuai pembelaan yang disampaikan Ir. Sukarno dalam persidangan pengadilan negeri Bandung tahun 1930 M. Ir Soekarno menyatakan :
"Haraplah pikirkan tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan menunggu-nunggu datangnya “Ratu Adil”, apakah sebabnya sabda Prabu Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat. Apakah sebabnya seringkali kita mendengar bahwa di desa ini atau di desa itu telah muncul seorang “Imam Mahdi” atau “Heru Cakra” atau turunan seorang Wali Sanga. Tak lain tak bukanlah oleh karena hati rakyat yang menangis itu, tak berhenti-hentinya, yak habis-habisnya menunggu-nunggu atau mengharap-harapkan datangnya pertolongan, sebagaimana orang yang berada dalam kegelapan tak hentihentinya pula saban jam, saban menit, saban detik, menunggu-nunggu dan mengharap-harapkan: kapan, kapankah matahari terbit.
Dalam ramalan R. Ng. Ranggawarsita menyebutkan kelahiran ratu adil adalah tahun 1877 Jawa bertepatan dengan tahun 1945 Masehi. Tahun tersebut merupakan kemunculan Ratu Amisan yang diungkapkan dalam jangka Jayabaya. Ramalan dalam kitab Joko Lodhang ini dipersonifikasikan dalam sosok Ir. Soekarno sebagai plokamator yang memimpin kemerdekaan Indonesia.
Kemunculan Ratu Adil selalu dinantikan kehadirannya oleh masyarakat Indonesia.Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa dengan datangnya Ratu Adil akan memberikan jalan keluar atas kerusakan tatanan sosial-politik, sosial-ekonomi dan sosial-budaya.
Artinya :Kurang lebih masa datangnya Ratu Adil itu, masih kurang lima jaman, sejak dinasti Demak. Hanya pada jaman itu daya tarik ke-Ratu Adilan tertutup oleh aspek kelahiran, tanpa ingat akan “lautan” daya tenaga dalam tenaga; orang lebih memilih bersenang-senang dahulu, sambil mecari kesalahan pihak lain.
Pada zaman Kala Sumbaga (1901-2000) kehadiran Ratu Adil ditegaskan sebagai proses kemerdekaan Indonesia yang menjadi jembatan emas menuju keadaan damai dan makmur.
Keadaan jaman Kala Sumbaga digambarkan sebagai negara yang terkenal ke penjuru dunia dengan penuh kebaikan.
Baca juga : Ramalan Jayabaya Sebut Tahun 2022 Awal Menuju Kiamat
Peristiwa gerakan Ratu Adil ada dan mengakar sesuai pembelaan yang disampaikan Ir. Sukarno dalam persidangan pengadilan negeri Bandung tahun 1930 M. Ir Soekarno menyatakan :
"Haraplah pikirkan tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan menunggu-nunggu datangnya “Ratu Adil”, apakah sebabnya sabda Prabu Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat. Apakah sebabnya seringkali kita mendengar bahwa di desa ini atau di desa itu telah muncul seorang “Imam Mahdi” atau “Heru Cakra” atau turunan seorang Wali Sanga. Tak lain tak bukanlah oleh karena hati rakyat yang menangis itu, tak berhenti-hentinya, yak habis-habisnya menunggu-nunggu atau mengharap-harapkan datangnya pertolongan, sebagaimana orang yang berada dalam kegelapan tak hentihentinya pula saban jam, saban menit, saban detik, menunggu-nunggu dan mengharap-harapkan: kapan, kapankah matahari terbit.
Dalam ramalan R. Ng. Ranggawarsita menyebutkan kelahiran ratu adil adalah tahun 1877 Jawa bertepatan dengan tahun 1945 Masehi. Tahun tersebut merupakan kemunculan Ratu Amisan yang diungkapkan dalam jangka Jayabaya. Ramalan dalam kitab Joko Lodhang ini dipersonifikasikan dalam sosok Ir. Soekarno sebagai plokamator yang memimpin kemerdekaan Indonesia.
Kemunculan Ratu Adil selalu dinantikan kehadirannya oleh masyarakat Indonesia.Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa dengan datangnya Ratu Adil akan memberikan jalan keluar atas kerusakan tatanan sosial-politik, sosial-ekonomi dan sosial-budaya.
(bim)
tulis komentar anda