Asteroid Berukuran 2 Kali Lapangan Sepak Bola Meluncur ke Bumi, Dampaknya 1.000 Kali Bom Nuklir
Kamis, 04 Agustus 2022 - 12:05 WIB
FLORIDA - Sebuah asteroid yang lebih lebar dari dua lapangan sepak bola akan meluncur melewati Bumi pada Kamis 4 Agustus 2022 dini hari waktu Amerika Serikat (AS). Astronom NASA menemukan asteroid, yang dikenal sebagai 2022 OE2, hanya beberapa hari yang lalu, pada 26 Juli 2022.
Batu ruang angkasa yang gemuk itu diperkirakan berukuran antara 170 hingga 380 meter, yaitu sekitar dua kali lebar sepak bola Amerika. Para astronom juga mengkonfirmasi bahwa 2022 OE2 adalah asteroid kelas Apollo, yang berarti mengorbit pada matahari dan melintasi jalur orbit Bumi.
Dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (4/8/2022), asteroid 2022 OE2 diperkirakan akan melewati Bumi pada jarak sekitar 5,1 juta kilometer, lebih dari 13 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. Dalm konteks ini, asteroid ini secara signifikan lebih jauh daripada asteroid 2022 NF, yang hanya berjarak 56.000 mil atau 90.000 km, atau sekitar 23% jarak rata-rata antara Bumi dan bulan pada 7 Juli.
NASA memantau puluhan ribu objek dekat Bumi seperti ini dan telah memperkirakan lintasan semuanya melampaui akhir abad ini. Para astronom mengetahui sekitar 15.000 asteroid semacam itu. Dampak hantaman dari asteroid sebesar ini akan melepaskan lebih banyak energi daripada 1.000 bom nuklir.
Kabar baiknya adalah, Bumi tidak dalam bahaya dampak asteroid yang dahsyat setidaknya selama 100 tahun ke depan. Namun, para astronom menyadari bahwa perubahan kecil dalam lintasan, misalnya tabrakan dengan asteroid lain atau tarikan gravitasi planet, dapat mengubah jalur orbit asteroid dan berpotensi menimbulkan bencana bagi Bumi.
Karena itu, NASA menganggap pertahanan planet Bumi terhadap ancaman asteroid sangat serius. Pada November 2021, NASA meluncurkan misi pembelokkan asteroid yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda, di mana sebuah pesawat ruang angkasa akan menghantam langsung ke asteroid Dimorphos selebar 160 meter pada musim gugur 2022.
Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid itu , tetapi itu mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu ruang angkasa. Misi ini akan membantu menguji kelayakan defleksi asteroid, jika beberapa batu ruang angkasa di masa depan menimbulkan bahaya yang akan segera terjadi pada planet Bumi.
Batu ruang angkasa yang gemuk itu diperkirakan berukuran antara 170 hingga 380 meter, yaitu sekitar dua kali lebar sepak bola Amerika. Para astronom juga mengkonfirmasi bahwa 2022 OE2 adalah asteroid kelas Apollo, yang berarti mengorbit pada matahari dan melintasi jalur orbit Bumi.
Dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (4/8/2022), asteroid 2022 OE2 diperkirakan akan melewati Bumi pada jarak sekitar 5,1 juta kilometer, lebih dari 13 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. Dalm konteks ini, asteroid ini secara signifikan lebih jauh daripada asteroid 2022 NF, yang hanya berjarak 56.000 mil atau 90.000 km, atau sekitar 23% jarak rata-rata antara Bumi dan bulan pada 7 Juli.
Baca Juga
NASA memantau puluhan ribu objek dekat Bumi seperti ini dan telah memperkirakan lintasan semuanya melampaui akhir abad ini. Para astronom mengetahui sekitar 15.000 asteroid semacam itu. Dampak hantaman dari asteroid sebesar ini akan melepaskan lebih banyak energi daripada 1.000 bom nuklir.
Kabar baiknya adalah, Bumi tidak dalam bahaya dampak asteroid yang dahsyat setidaknya selama 100 tahun ke depan. Namun, para astronom menyadari bahwa perubahan kecil dalam lintasan, misalnya tabrakan dengan asteroid lain atau tarikan gravitasi planet, dapat mengubah jalur orbit asteroid dan berpotensi menimbulkan bencana bagi Bumi.
Karena itu, NASA menganggap pertahanan planet Bumi terhadap ancaman asteroid sangat serius. Pada November 2021, NASA meluncurkan misi pembelokkan asteroid yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda, di mana sebuah pesawat ruang angkasa akan menghantam langsung ke asteroid Dimorphos selebar 160 meter pada musim gugur 2022.
Baca Juga
Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid itu , tetapi itu mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu ruang angkasa. Misi ini akan membantu menguji kelayakan defleksi asteroid, jika beberapa batu ruang angkasa di masa depan menimbulkan bahaya yang akan segera terjadi pada planet Bumi.
(wib)
tulis komentar anda