Deretan Fenomena Alam yang Tidak Berbahaya, Mengapa Bisa Terjadi?

Senin, 15 Agustus 2022 - 17:59 WIB
Aurora borealis biasa disebut juga sebagai cahaya utara (the northern light). Banyak orang yang sudah menyaksikan fenomena alam indah itu mengatakan bahwa cahaya utara turun langsung dari surga. Melansir laman Library of Congress (LOC), aurora mulai terlihat ketika matahari mengeluarkan awan gas atau CME (coronal mass ejection). Apabila telah menyentuh bumi selama 2 sampai 3 hari, maka salah satunya akan bertabrakan dengan medan magnet bumi. Hal itu yang kemudian akan membuahkan arus partikel bermuatan dan mengalir di sepanjang garis gaya magnet ke daerah kutub.

LOC juga menyebut, partikel tersebut nantinya akan meningkatkan energi di bagian atas atmosfer bumi dan menghasilkan cahaya indah saat bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen. Biasanya, aurora borealis bisa disaksikan di antara bulan September dan Oktober serta Maret dan April. Salah satu negara yang langganan menjadi destinasi untuk menyaksikan aurora borealis adalah Islandia. Di tahun 2017 silam, pemerintah Islandia bahkan mengajak seluruh masyarakatnya untuk menyaksikan langsung fenomena alam itu dengan mematikan sumber cahaya semalaman.

Planet Sejajar



Lima planet sejajar disaksikan masyarakat pada 24 Juni 2022. Adapun 5 planet yang dimaksud adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dan dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit dengan kondisi cuaca cukup cerah. Fenomena yang terjadi akibat tatanan alam ini bukan berarti kelima planet berada di garis lurus sangat sejajar.

Sebab, planet-planet di tata surya tidak akan bisa berada di 1 garis lurus. Yang dimaksud sejajar adalah saat 5 planet terlihat lurus dari sudut pandang bumi. Momen ini tidak ada imbasnya bagi bumi dan terjadi setiap 18 sampai 19 tahun sekali.



Pantai Berpasir Merah Muda



Selanjutnya ada pantai berpasir merah muda atau pink yang berada di Flores, NTT. Fenomena alam tersebut jelas tidak menimbulkan bahaya, dan justru memikat banyak para wisatawan, baik lokal maupun asing. Rupanya, pasir pantai tersebut merupakan tempat hidup dari terumbu karang Homotrema rubrum yang memiliki cangkang warna pink. Terumbu karang itu akan otomatis menyingkir ke pantai dan menyatu dengan spesies lain, seperti plankton.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More