3 Hewan Bereproduksi dengan Membelah diri, Nomor Terakhir Spesiesnya Paling Banyak
Kamis, 29 September 2022 - 19:20 WIB
JAKARTA - Hewan yang bereproduksi dengan cara membelah diri disebut juga fragmentasi. Fragmentasi terjadi pada hewan aseksual , yakni hewan yang hanya membutuhkan satu organisme induk untuk menghasilkan keturunannya sendiri.
Hasil keturunannya akan identik secara genetik, seperti klon karena tidak ada pencampuran genetik dari pasangannya. Sayangnya, fragmentasi tidak dapat menghasilkan keanekaragaman pada keturunannya dan rentan terhadap perubahan lingkungan. Berikut hewan yang bereproduksi secara fragmentasi
1. Cacing Pipih
Cacing pipih masuk dalam filum Platyhelminthes merupakan kelompok hewan aselomata, yakni hewan bertubuh padat sehingga belum mempunyai rongga tubuh. Mengacu pada karakteristiknya, cacing pipih memiliki tubuh simetri bilateral atau sisi kanan dan kiri tubuhnya sama.
Seperti cacing pada umumnya, cacing pipih bernapas melalui permukaan tubuhnya. Cacing pipih belum memiliki sistem peredaran darah, sistem respirasi, dan anus.
Cacing pipih termasuk hewan hemaprodit atau hewan beralat kelamin ganda serta dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Cacing pipih juga dapat membelah diri untuk menumbuhkan organisme baru.
2. Cacing Annelida
Filum Annelida merupakan cacing dengan tubuh yang tersusun atas segmen-segmen yang membentuk cincin unik pada bagian tengah tubuhnya. Namanya pun berasal dari bahasa latin “Annelus” yang berarti cincin kecil.
Hasil keturunannya akan identik secara genetik, seperti klon karena tidak ada pencampuran genetik dari pasangannya. Sayangnya, fragmentasi tidak dapat menghasilkan keanekaragaman pada keturunannya dan rentan terhadap perubahan lingkungan. Berikut hewan yang bereproduksi secara fragmentasi
1. Cacing Pipih
Cacing pipih masuk dalam filum Platyhelminthes merupakan kelompok hewan aselomata, yakni hewan bertubuh padat sehingga belum mempunyai rongga tubuh. Mengacu pada karakteristiknya, cacing pipih memiliki tubuh simetri bilateral atau sisi kanan dan kiri tubuhnya sama.
Seperti cacing pada umumnya, cacing pipih bernapas melalui permukaan tubuhnya. Cacing pipih belum memiliki sistem peredaran darah, sistem respirasi, dan anus.
Cacing pipih termasuk hewan hemaprodit atau hewan beralat kelamin ganda serta dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Cacing pipih juga dapat membelah diri untuk menumbuhkan organisme baru.
2. Cacing Annelida
Filum Annelida merupakan cacing dengan tubuh yang tersusun atas segmen-segmen yang membentuk cincin unik pada bagian tengah tubuhnya. Namanya pun berasal dari bahasa latin “Annelus” yang berarti cincin kecil.
tulis komentar anda