Ahli Forensik Berhasil Merekonstruksi Wajah Vampir yang Hidup Abad Ke-18

Selasa, 01 November 2022 - 13:57 WIB
Dalam pengurutan genom tradisional, para peneliti berusaha untuk mengurutkan setiap bagian genom manusia sebanyak 30 kali, yang dikenal sebagai "cakupan 30X." Dalam kasus sisa-sisa JB55 yang membusuk, pengurutan hanya menghasilkan cakupan sekitar 2,5X.



Untuk melengkapi ini, para peneliti mengekstraksi DNA dari individu yang terkubur di dekatnya yang diyakini sebagai kerabat JB55. Sampel tersebut menghasilkan cakupan yang lebih buruk, sekitar 0,68X. “Kami memang menentukan bahwa mereka adalah kerabat tingkat tiga, atau sepupu pertama,” ujar Greytak.

Para arkeolog awalnya menggali sisa-sisa vampir yang diduga pada tahun 1990. Pada tahun 2019, ilmuwan forensik mengekstrak DNA-nya dan menjalankannya melalui database silsilah online, menentukan bahwa JB55 sebenarnya adalah seorang pria bernama John Barber, seorang petani miskin yang kemungkinan meninggal karena TBC.

Julukan JB55 didasarkan pada batu nisan yang dieja di peti matinya dengan paku payung kuningan, yang menunjukkan inisial dan usianya saat meninggal. Minggu ini, para peneliti akan mengungkap temuan baru mereka, termasuk rekonstruksi wajah, pada konferensi International Symposium on Human Identification (ISHI), yang diadakan dari 31 Oktober hingga 3 November di Washington DC.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More