Begini Kondisi Bumi Jika Terjadi Perang Nuklir

Kamis, 10 November 2022 - 23:20 WIB
Penurunan mendadak dalam cahaya dan suhu laut, terutama dari Arktik ke Atlantik Utara dan Samudra Pasifik Utara, akan membunuh ganggang laut. Ini akan menciptakan kelaparan makhluk hidup di laut karena ganggang merupakan sumber makanan utama dari rantai jaring makanan di laut. Keadaan ini akan menghentikan sebagian besar penangkapan ikan.

Dalam studi, para peneliti melakukan simulasi apa yang akan terjadi jika AS dan Rusia menggunakan 4.400 senjata nuklir berkekuatan 100 kiloton. Ini akan mengakibatkan kebakaran yang menyebabkan lebih dari 330 miliar pon asap dan karbon hitam penyerap sinar matahari ke atmosfer bagian atas.

Dalam simulasi lain, ilmuwan membayangkan India dan Pakistan meledakkan sekitar 500 senjata nuklir berkekuatan 100 kiloton. Ledakan yang ditimbulkan akan menyuntikkan 11 hingga 103 miliar pon asap dan jelaga ke atmosfer atas.

Dengan langit yang menghitam akibat badai nuklir, lautan akan menerima lebih sedikit cahaya dan panas. Hal ini terutama berlaku dari Kutub Utara ke Atlantik Utara dan Pasifik Utara. Ganggang laut (rumput laut), dasar jaring makanan laut, akan mati.





Dengan demikian, reaksi berantai akan mengikuti, menciptakan kelaparan di lautan. Perikanan dan budidaya sebagian besar akan berakhir. Perairan laut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih daripada di darat. Perubahan es laut Arktik saja mungkin akan berlangsung ribuan tahun.

“Kita dapat dan harus melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menghindari perang nuklir. (Sebab), Efeknya terlalu dahsyat menjadi bencana global,” kata Harrison. Dia menambahkan, tidak akan ada yang menang dengan perang nuklir.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More