Ramah Lingkungan, Pembangkit Fotovoltaik Ini Pasok 800 Megawatt Listrik Piala Dunia Qatar
Senin, 28 November 2022 - 19:32 WIB
DOHA - Pembangkit listrik fotovoltaik Al Kharsaah 800 megawatt, pembangkit listrik berbahan bakar nonfosil pertama di Qatar. Pembangkit listrik fotovoltaik yang dibangun Power-China Guizhou Engineering Co ini memasok kebutuhan energi selama perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar.
Stasiun pembangkit listrik fotovoltaik tersebut sudah dioperasikan pada pertengahan Oktober untuk membantu Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia netral karbon. Sejak pembukaan Piala Dunia pada 20 November 2022 di Stadion Al Bayt, Doha, yang terang benderang, pembangkit listrik fotovoltaik ini memasok energi bersih yang stabil
“Penghematan karbon dari proyek ini akan digunakan untuk mengimbangi sekitar setengah dari emisi yang dihasilkan selama Piala Dunia,” kata Wei Yujin, wakil manajer proyek tersebut dikutip SINDOnews dari laman china.org, Senin (28/11/2022).
Dengan investasi USD417 juta atau sekitar Rp6,5 triliun, pembangkit listrik fotovoltaik ini dibangun di atas tanah seluas 10 kilometer persegi di wilayah Al Kharsaah Gurun Gobi, 50 kilometer dari pusat Doha. Pembangunan proyek dimulai pada Juli 2020 dan mulai dioperasikan Oktober 2022.
“Diharapkan pembangkit listrik ini menyediakan sekitar 1,8 miliar kilowatt-jam listrik bersih ke Qatar setiap tahun. Jumlah ini setara untuk memenuhi permintaan listrik dari 300.000 keluarga di Qatar,” tutur Wei.
Dengan 2 juta sel fotovoltaik, ini juga merupakan salah satu pembangkit listrik fotovoltaik terbesar di Timur Tengah dan proyek pembangkit listrik fotovoltaik tunggal terbesar ketiga di dunia. Wei menyoroti tingkat presisi yang tinggi, menunjukkan bahwa setiap rangkaian komponen sepanjang 3.000 meter memiliki rentang kesalahan kurang dari 2 milimeter.
“Pembakit ini memiliki sistem pelacakan aktif terbesar di dunia dan komponen dua sisi, untuk melacak lokasi matahari secara real time dan menjaga panel surya dan sinar matahari pada sudut terbaik. Sedangkan komponen dua sisi memungkinkan panel mewujudkan konversi fotovoltaik pada kedua belah pihak,” kata Wei.
Stasiun pembangkit listrik fotovoltaik tersebut sudah dioperasikan pada pertengahan Oktober untuk membantu Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia netral karbon. Sejak pembukaan Piala Dunia pada 20 November 2022 di Stadion Al Bayt, Doha, yang terang benderang, pembangkit listrik fotovoltaik ini memasok energi bersih yang stabil
“Penghematan karbon dari proyek ini akan digunakan untuk mengimbangi sekitar setengah dari emisi yang dihasilkan selama Piala Dunia,” kata Wei Yujin, wakil manajer proyek tersebut dikutip SINDOnews dari laman china.org, Senin (28/11/2022).
Baca Juga
Dengan investasi USD417 juta atau sekitar Rp6,5 triliun, pembangkit listrik fotovoltaik ini dibangun di atas tanah seluas 10 kilometer persegi di wilayah Al Kharsaah Gurun Gobi, 50 kilometer dari pusat Doha. Pembangunan proyek dimulai pada Juli 2020 dan mulai dioperasikan Oktober 2022.
“Diharapkan pembangkit listrik ini menyediakan sekitar 1,8 miliar kilowatt-jam listrik bersih ke Qatar setiap tahun. Jumlah ini setara untuk memenuhi permintaan listrik dari 300.000 keluarga di Qatar,” tutur Wei.
Dengan 2 juta sel fotovoltaik, ini juga merupakan salah satu pembangkit listrik fotovoltaik terbesar di Timur Tengah dan proyek pembangkit listrik fotovoltaik tunggal terbesar ketiga di dunia. Wei menyoroti tingkat presisi yang tinggi, menunjukkan bahwa setiap rangkaian komponen sepanjang 3.000 meter memiliki rentang kesalahan kurang dari 2 milimeter.
“Pembakit ini memiliki sistem pelacakan aktif terbesar di dunia dan komponen dua sisi, untuk melacak lokasi matahari secara real time dan menjaga panel surya dan sinar matahari pada sudut terbaik. Sedangkan komponen dua sisi memungkinkan panel mewujudkan konversi fotovoltaik pada kedua belah pihak,” kata Wei.
Baca Juga
tulis komentar anda