Harta Karun Kapal Uap Emas Tahun 1857 Dilelang, Bernilai Jutaan Dolar

Kamis, 01 Desember 2022 - 22:56 WIB
Untuk pertama kalinya, ratusan artefak era Gold Rush yang terkubur bersama kapal uap yang tenggelam pada 12 September 1857 bakal dilelang. Foto/USA Today
WASHINGTON - Untuk pertama kalinya, ratusan artefak era Gold Rush yang terkubur bersama kapal uap yang tenggelam pada 12 September 1857 bakal dilelang. Kapal uap SS Central America yang dikenal dengan Perahu Emas menyimpan harta karun emas bernilai puluhan jutaan dolar.

Kapal uap ini tenggelam dalam badai saat perjalan dari Panama ke New York City menyebabkan sekitar 425 nyawa hilang dan 153 orang diselamatkan. Selama lebih dari seabad, banyak harta benda para penumpang masih disegel di brankas dan bagasi penumpang.

Harta benda itu diawetkan di kuburan yang dingin sedalam 2.195 meter di bawah permukaan Samudra Atlantik. Beberapa bagian yang digambarkan sebagai barang langka yang tak ternilai harganya bisa mencapai USD1 juta pada lelang umum Sabtu 3 November 2022 di Reno, Nevada, Amerika Serikat (AS).





Di antaranya, tutup dari kotak pengiriman harta karun Wells Fargo tertua atau celana kerja penambang dari era Gold Rush. Mungkin salah satu yang pertama dari jenisnya yang pernah dibuat untuk atau oleh Levi Strauss.

“Beberapa kolektor telah menunggu barang-barang luar biasa ini datang ke pasar sejak kapal legendaris yang tenggelam itu ditemukan pada tahun 1988. Apalagi majalah Life menyatakannya sebagai harta karun terbesar Amerika yang pernah ditemukan,” kata Fred Holabird, presiden Holabird Western Americana Collections di Reno dikutip dari laman phys, Kamis (1/12/2022).

Awalnya, para pemburu laut dalam yang mencari kapal uap pra-Perang Sipil pada 1980-an yang tenggelam mengincar emas. Namun, Sejak pemulihan kapal uap yang tenggelam dimulai beberapa dekade lalu, bukan hanya menemukan emas, juga puluhan artefak berharga.



Artefak yang ditemukan di antaranya pistol saku Colt tahun 1849 dan mata uang kertas tahun 1850-an yang ditemukan dari brankas purser, dan gambar daguerreotype pelat logam dari seorang wanita tak dikenal yang kemudian dikenal sebagai "Mona Lisa of the Deep".“Tujuannya di sini adalah emas, bukan artefak,” kata Holabird dalam sebuah wawancara pekan lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More