Menerka Hubungan Teori Relativitas Albert Einstein dengan Peristiwa Isra Miraj

Senin, 13 Februari 2023 - 20:09 WIB
loading...
Menerka Hubungan Teori...
Isra Miraj menjadi salah satu momen bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Isra Miraj menjadi salah satu momen bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia. Adapun saat peristiwa inilah turun perintah sholat lima waktu.

Melihat sejarahnya, Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, sampai naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha hanya dalam waktu semalam saja.

Adapun peristiwa bersejarah tersebut masih menjadi perbincangan menarik sampai sekarang. Karena sulit dipahami orang-orang awam, tak jarang para ilmuwan dalam hal ini berupaya menjelaskannya dengan teori-teori tertentu.

Baca juga : Bak Harta Karun, Coretan Tangan Albert Einstein soal Teori Relativitas Dihargai Selangit

Dari sekian banyak, salah satu yang cukup sering digunakan adalah teori relativitas Albert Einstein. Lantas, bagaimana sejatinya hubungan antara peristiwa Isra Miraj dengan teori tersebut?

Mengutip informasi dari jurnal “Hubungan Peristiwa Israk Mikraj dengan Teori Relativitas Einstein” karya Dr. Leyla Hilda, teori Einstein mengemukakan bahwa semakin besar kecepatan gerak sebuah benda atau partikel, maka waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda/partikel tersebut.

Sebagai contoh, ketika kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, maka waktu pun akan berjalan dengan sangat lambat. Sehingga, benda/partikel yang bergerak sangat cepat ini bisa kembali ke posisi awal dengan sangat cepat.

Lebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa apabila sebuah benda melebihi kecepatan cahaya, maka benda tersebut akan kembali ke masa lalu. Hal tersebut dianggap sebagai penjelasan mengenai perjalanan Nabi Saw yang cukup singkat di Isra Miraj.

Akan tetapi, pakar Fisika Teori Institut Teknologi Sepuluh November Agus purwanto menyebut bahwa teori relativitas khusus Einstein belum memadai untuk menjelaskan peristiwa Isra Miraj.

Baca juga : Dokumen Teori Relativitas Albert Einstein Terjual Seharga Rp176 Miliar

Kelemahannya adalah apabila Nabi Muhammad melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, maka hal tersebut akan berdampak pada biologis dan psikologis. Dalam hal ini, Nabi akan meledak karena prinsip teori tersebut menyampaikan hanya materi yang tidak bermassa yang bisa bergerak dengan kecepatan cahaya.

Lebih lanjut, apabila ingin menjelaskannya secara sains diperlukan pendekatan lain yang lebih memadai. Sebagai contoh adalah dengan konsep ruang dan waktu ekstra seperti teori ruang-waktu melengkung Albert Einstein.

Jika alam semesta diibaratkan sebuah bola, maka permukaan bola ini menjadi ungkapan ruang lengkung dua dimensi, yaitu ruang di dalam bola dan ruang di luar bola yang disebut ruang ekstra.

Namun, kembali lagi bahwa peristiwa Isra Miraj ini tampaknya masih menjadi misteri yang belum dijelaskan secara jelas.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3382 seconds (0.1#10.140)