Inilah Benda Paling Kotor di Dapur, Lebih Banyak Kuman dari Tutup Tempat Sampah!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jangan salah, ternyata dapur jadi salah satu tempat berkumpulnya bakteri selain di kamar mandi. Di dapur , bakteri bisa tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Dan ini di tempat yang mungkin tidak disangka-sangka. Misalnya, piring kotor yang terendam air wastafel selama beberapa lama atau spons cuci piring yang lembab.
Yang unik, menurut penelitian benda di dapur yang paling banyak kuman adalah ini: toples bumbu. Kok bisa?
Studi tersebut diterbitkan dalam Journal of Food Protection. Para peneliti ditugaskan oleh Departemen Pertanian AS untuk meneliti risiko terbesar kontaminasi silang di dapur selama persiapan makan.
Dalam percobaan yang melibatkan 371 peserta, penulis penelitian menggunakan organisme tidak berbahaya, yakni bakteriofag MS2.
Mereka memasukkannya ke dalam roti kalkun mentah. Peneliti mengarahkan subjek untuk menyiapkan burger kalkun menggunakan roti dan beberapa selada yang sudah dikemas sebelumnya.
Subjek yang menyiapkan roti kalkun dan mengambil barang-barang dapur lainnya menghasilkan tingkat positif 20 persen atau lebih rendah untuk kontaminasi silang. Dengan kata lain, hanya 20 persen kemungkinan MS2 ditemukan pada permukaan seperti peralatan dan meja.
Namun, untuk wadah bumbu, nilai positifnya melonjak hingga 48 persen dengan konsentrasi MS2 tertinggi.
Maka, dapat dikatakan bahwa rak bumbu itu kotor. Pada posisi dua dan tiga ditempati oleh papan potong dan tutup tempat sampah.
Pemimpin studi Donald Schaffner mengatakan, benda-benda seperti gagang lemari es dan tutup tempat sampah juga perlu dibersihkan karena terdapat banyak bakteri.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa wadah bumbu apa pun yang Anda sentuh saat menyiapkan daging mentah mungkin akan terkontaminasi silang. Anda pasti ingin menyadarinya selama atau setelah persiapan makan,” ujar Schaffner, dikutip dari Mental Floss.
Dia menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Hal ini seringkali diabaikan oleh para peserta dalam penelitian tersebut.
Mencuci tangan diperlukan setelah memegang daging mentah, unggas, dan makanan yang mengandung bakteri lainnya.
Permukaan apa pun yang disentuh daging atau tangan yang terkontaminasi harus segera didesinfeksi.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan strategi penanganan makanan empat langkah. Dimulai dari bersihkan tangan dan permukaan, serta memisahkan makanan mentah dari makanan lain.
Selanjutnya, masak dengan suhu yang sesuai dan dinginkan dalam waktu dua jam setelah memasak. Tak kalah penting, jauhkan tangan yang kotor dari wadah bumbu masak.
Yang unik, menurut penelitian benda di dapur yang paling banyak kuman adalah ini: toples bumbu. Kok bisa?
Studi tersebut diterbitkan dalam Journal of Food Protection. Para peneliti ditugaskan oleh Departemen Pertanian AS untuk meneliti risiko terbesar kontaminasi silang di dapur selama persiapan makan.
Dalam percobaan yang melibatkan 371 peserta, penulis penelitian menggunakan organisme tidak berbahaya, yakni bakteriofag MS2.
Mereka memasukkannya ke dalam roti kalkun mentah. Peneliti mengarahkan subjek untuk menyiapkan burger kalkun menggunakan roti dan beberapa selada yang sudah dikemas sebelumnya.
Subjek yang menyiapkan roti kalkun dan mengambil barang-barang dapur lainnya menghasilkan tingkat positif 20 persen atau lebih rendah untuk kontaminasi silang. Dengan kata lain, hanya 20 persen kemungkinan MS2 ditemukan pada permukaan seperti peralatan dan meja.
Namun, untuk wadah bumbu, nilai positifnya melonjak hingga 48 persen dengan konsentrasi MS2 tertinggi.
Maka, dapat dikatakan bahwa rak bumbu itu kotor. Pada posisi dua dan tiga ditempati oleh papan potong dan tutup tempat sampah.
Pemimpin studi Donald Schaffner mengatakan, benda-benda seperti gagang lemari es dan tutup tempat sampah juga perlu dibersihkan karena terdapat banyak bakteri.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa wadah bumbu apa pun yang Anda sentuh saat menyiapkan daging mentah mungkin akan terkontaminasi silang. Anda pasti ingin menyadarinya selama atau setelah persiapan makan,” ujar Schaffner, dikutip dari Mental Floss.
Dia menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Hal ini seringkali diabaikan oleh para peserta dalam penelitian tersebut.
Mencuci tangan diperlukan setelah memegang daging mentah, unggas, dan makanan yang mengandung bakteri lainnya.
Permukaan apa pun yang disentuh daging atau tangan yang terkontaminasi harus segera didesinfeksi.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan strategi penanganan makanan empat langkah. Dimulai dari bersihkan tangan dan permukaan, serta memisahkan makanan mentah dari makanan lain.
Selanjutnya, masak dengan suhu yang sesuai dan dinginkan dalam waktu dua jam setelah memasak. Tak kalah penting, jauhkan tangan yang kotor dari wadah bumbu masak.
(dan)