Simulator Realitas Virtual Ini Ajak Pengguna Rasakan Alam Kematian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alam kematian merupakan misteri yang tidak pernah terungkap. Hal itulah yang kemudian coba dijawab oleh seorang seniman dan ahli teknologi dari Australia, Shaun Gladwell dengan membuat simulator virtual realitas atau Virtual Reality (VR) yang memungkinkan penggunanya merasakan dan berkenalan dengan alam kematian.
Seperti perangkat VR lainnya, Shaun Gladwell menggunakan headset khusus agar pengguna bisa melihat, merasakan, dan berkenalan dengan alam kematian . Bedanya Shaun Gladwell membuat ruangan khusus saat headset VR itu digunakan.
Ruangan tersebut berupa kamar rumah sakit dimana nanti pengguna akan tidur dan mengenakan headset khusus. Simulasi kemudian dilakukan dengan memberikan getaran pada tempat tidur pengguna yang seolah menandakan kondisi pengguna yang telah meninggal dunia.
Setelahnya headset khusus tersebut langsung aktif dan memperlihatkan suasana alam kematian yang tengah dijalani pengguna. Menariknya lagi disebutkan Daily Mail saat meninggal dunia pengguna akan merasakan sensasi saat roh lepas dari tubuh.
Sensasi itulah yang kemudian membuat Shaun Gladwell menggelar pameran khusus bertajuk Passing Electrical Storm di Melbourne baru-baru ini.Dia mengajak seluruh pengunjung pameran untuk ramai-ramai mencoba rasanya hidup di alam kematian.
Marcus Crook salah satu pengguna simulator mengaku terkesan saat mencoba. dia mengatakan pengalaman tersebut merupakan hal yang luar biasa.
"Saya bisa mengerti mengapa orang beranggapan momen kematian mengerikan dan bikin cemas," ujarnya.
Dia mengatakan sensasi yang dia rasakan saat mencoba simulator tersebut sedikit banyak ada kesamaan dengan konsep yang beredar di masyarakat. Dia melihat rohnya keluar dari tubuh saat meninggal dunia.
"Anda dapat melihat diri Anda di headset, dan mereka mencoba untuk menghidupkan Anda kembali — itu tidak berhasil. Kemudian Anda melayang melewati mereka ke luar angkasa, dan itu terus berlanjut," jelasnya.
Sementara Shaun Galdwell mengatakan simulasi yang dia berikan dimungkinkan berkat teknologi Extended Reality. Dia mengatakan bahwa karya terbarunya terinspirasi oleh para filsuf seperti Jean Baudrillard, Michel Foucault dan David Chalmers. Dia justru berharap simulator ini justru merupakan cara manusia untuk berkontemplasi. Mereka yang menggunakan simulator itu akan mulai menghargai kehidupan.
"Saya memikirkan kematian dalam cara yang berbeda. Dengan simulator ini saya melihat kehidupan sebagai sesuatu yang perlu kita sayangi," jelasnya.
Seperti perangkat VR lainnya, Shaun Gladwell menggunakan headset khusus agar pengguna bisa melihat, merasakan, dan berkenalan dengan alam kematian . Bedanya Shaun Gladwell membuat ruangan khusus saat headset VR itu digunakan.
Ruangan tersebut berupa kamar rumah sakit dimana nanti pengguna akan tidur dan mengenakan headset khusus. Simulasi kemudian dilakukan dengan memberikan getaran pada tempat tidur pengguna yang seolah menandakan kondisi pengguna yang telah meninggal dunia.
Setelahnya headset khusus tersebut langsung aktif dan memperlihatkan suasana alam kematian yang tengah dijalani pengguna. Menariknya lagi disebutkan Daily Mail saat meninggal dunia pengguna akan merasakan sensasi saat roh lepas dari tubuh.
Sensasi itulah yang kemudian membuat Shaun Gladwell menggelar pameran khusus bertajuk Passing Electrical Storm di Melbourne baru-baru ini.Dia mengajak seluruh pengunjung pameran untuk ramai-ramai mencoba rasanya hidup di alam kematian.
Marcus Crook salah satu pengguna simulator mengaku terkesan saat mencoba. dia mengatakan pengalaman tersebut merupakan hal yang luar biasa.
"Saya bisa mengerti mengapa orang beranggapan momen kematian mengerikan dan bikin cemas," ujarnya.
Dia mengatakan sensasi yang dia rasakan saat mencoba simulator tersebut sedikit banyak ada kesamaan dengan konsep yang beredar di masyarakat. Dia melihat rohnya keluar dari tubuh saat meninggal dunia.
"Anda dapat melihat diri Anda di headset, dan mereka mencoba untuk menghidupkan Anda kembali — itu tidak berhasil. Kemudian Anda melayang melewati mereka ke luar angkasa, dan itu terus berlanjut," jelasnya.
Sementara Shaun Galdwell mengatakan simulasi yang dia berikan dimungkinkan berkat teknologi Extended Reality. Dia mengatakan bahwa karya terbarunya terinspirasi oleh para filsuf seperti Jean Baudrillard, Michel Foucault dan David Chalmers. Dia justru berharap simulator ini justru merupakan cara manusia untuk berkontemplasi. Mereka yang menggunakan simulator itu akan mulai menghargai kehidupan.
"Saya memikirkan kematian dalam cara yang berbeda. Dengan simulator ini saya melihat kehidupan sebagai sesuatu yang perlu kita sayangi," jelasnya.
(wsb)