Mengenal Roket VortEx NASA, Pemburu Pusaran Raksasa Sumber Badai

Selasa, 28 Maret 2023 - 22:02 WIB
loading...
A A A
Untuk mendapatkan pengukuran ini, misi VortEx meluncurkan empat roket suborbital dari Andoya Space Center di Norwegia, dua roket sekaligus dengan penundaan beberapa menit. Setiap pasangan mencakup satu roket terbang tinggi, Black Brant 9 yang dapat mencapai ketinggian sekitar 600 km, dan satu roket ketinggian rendah, Terrier-Improved Orion, yang dapat terbang hingga ketinggian sekitar 350 km.

Setelah beberapa menit terbang, roket jatuh kembali ke Bumi, mendarat di Laut Norwegia. Roket Black Brant 9 akan membantu mengukur angin pada ketinggian sekitar 360 km, Orion Terrier-Improved akan membantu dalam pengukuran kepadatan udara, yang memengaruhi bagaimana vortisitas terbentuk, pada ketinggian sekitar 140 km.
Mengenal Roket VortEx NASA, Pemburu Pusaran Raksasa Sumber Badai


Roket VortEx melakukan pengukuran ini dengan melepaskan awan bercahaya ke atmosfer. Untuk memastikan awan tersebar dalam jarak yang luas sehingga pola skala besar dapat terlihat, keempat roket akan mengeluarkan empat sub-muatan satu per satu.



Setiap sub-muatan berpotensi mencapai 40 km dari roket sebelum melepaskan awan bercahaya. Hasil bersihnya adalah 16 awan berbeda pada ketinggian berbeda yang menyebar ke jarak berbeda. Tim VortEx akan mempelajari pola pusaran awan ini menggunakan Observatorium Alomar di Andenes, Norwegia, untuk mendeteksi gelombang apung yang terjadi secara real time.

Pengukuran vortisitas oleh misi VortEx bisa menjadi langkah maju untuk memahami cuaca atmosfer bagian atas, yang dapat memengaruhi navigasi GPS dan sinyal komunikasi. Pusaran ini juga dapat menjelaskan gelombang daya apung yang tidak dapat dimodelkan secara akurat oleh komputer, karena perilaku pusaran jauh lebih mudah diprediksi.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3528 seconds (0.1#10.140)