Kemenkes Waspadai Wabah Virus Marburg Demam Berdarah Afrika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan tengah mewaspadai virus Marburg yang tengah mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika. Virus ini penyebab demam berdarah yang jarang terjadi dengan daya tular dan fatalitas hingga 88%.
Dilansir dari laman Twitter Kementerian Kesehatan RI @KemenkesRI, tidak hanya Indonesia, dunia juga sedang mewaspadai virus Marburg ini.
"Saat ini, dunia sedang mewaspadai penyebaran virus Marburg yang telah mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika. Virus ini penyebab penyakit demam berdarah yang jarang terjadi, dengan daya tular dan fatalitas tinggi, mencapai 88%," katanya, dikutip Sabtu (1/4/2023).
Virus Marburg ditularkan melalui darah, cairan tubuh, serta alat dan pakaian yang digunakan oleh seseorang yang terinfeksi. Pemerintah pun mulai mewaspadai WNI dari negara berisiko tertular virus Marburg ini.
"Anggota keluarga, petugas medis, dan orang yang bepergian dari negara endemis jadi yang paling berisiko tertular virus Marburg. Virus Marburg memiliki masa inkubasi 2-21 hari," tambahnya.
Sebagai gejala awal, penderita virus Marburg ini akan mengalami mata cekung. Kemudian pada 2-7 hari setelah menderita gejala awal itu, akan muncul ruam yang tidak gatal.
"Gejala awal terlihat memiliki mata cekung. Pada 2-7 hari setelah awal gejala, bisa muncul ruam yang tidak gatal. Gejala berat dapat terjadi pada hari kelima hingga ketujuh. Fase fatal, sering terjadi antara 8 & 9 hari setelah ada gejala," pungkasnya.
Hingga kini, belum ditemukan kasus Marburg di Indonesia. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
Dilansir dari laman Twitter Kementerian Kesehatan RI @KemenkesRI, tidak hanya Indonesia, dunia juga sedang mewaspadai virus Marburg ini.
"Saat ini, dunia sedang mewaspadai penyebaran virus Marburg yang telah mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika. Virus ini penyebab penyakit demam berdarah yang jarang terjadi, dengan daya tular dan fatalitas tinggi, mencapai 88%," katanya, dikutip Sabtu (1/4/2023).
Virus Marburg ditularkan melalui darah, cairan tubuh, serta alat dan pakaian yang digunakan oleh seseorang yang terinfeksi. Pemerintah pun mulai mewaspadai WNI dari negara berisiko tertular virus Marburg ini.
"Anggota keluarga, petugas medis, dan orang yang bepergian dari negara endemis jadi yang paling berisiko tertular virus Marburg. Virus Marburg memiliki masa inkubasi 2-21 hari," tambahnya.
Sebagai gejala awal, penderita virus Marburg ini akan mengalami mata cekung. Kemudian pada 2-7 hari setelah menderita gejala awal itu, akan muncul ruam yang tidak gatal.
"Gejala awal terlihat memiliki mata cekung. Pada 2-7 hari setelah awal gejala, bisa muncul ruam yang tidak gatal. Gejala berat dapat terjadi pada hari kelima hingga ketujuh. Fase fatal, sering terjadi antara 8 & 9 hari setelah ada gejala," pungkasnya.
Hingga kini, belum ditemukan kasus Marburg di Indonesia. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
(san)