3.000 Karya Seni Perunggu Benin Ditemukan dari Bangkai Kapal Atlantik

Jum'at, 07 April 2023 - 23:47 WIB
loading...
3.000 Karya Seni Perunggu Benin Ditemukan dari Bangkai Kapal Atlantik
Perunggu Benin terbuat dari gelang logam yang disebut manillas untuk membeli budak di Afrika. Foto/Live Science
A A A
BERLIN - Sebanyak 3.000 karya seni Perunggu Benin yang menakjubkan berasal dari abad ke-16 dan ke-19 ditemukan dari bangkai kapal Atlantik. Para peneliti menduga patung -patung itu dibuat orang-orang Edo dari Kerajaan Benin, sekarang menjadi bagian dari Nigeria modern.

Perunggu Benin terbuat dari gelang logam yang disebut manillas untuk membeli budak di Afrika. Dari hasil penelitian bangkai kapal Atlantik berusia 5 abad, para ilmuwan telah menemukan sebagian besar logam itu ditambang di wilayah Rhineland, Jerman.

“Perunggu Benin adalah karya seni kuno paling terkenal di seluruh Afrika Barat. Kuningan yang digunakan untuk mahakarya Benin, ditambang di Jerman barat. Manillas Rhineland kemudian dikirim lebih dari 6.300 kilometer ke Benin,” kata Tobias Skowronek, peneliti teknik dan ilmu material di Technical University Georg Agricola di Jerman dikutip dari laman Live Science, Jumat (7/4/2023).



Manillas berasal dari kata Spanyol yang berarti borgol atau cincin tangan, berfungsi sebagai mata uang bagi para budak Eropa. Di antaranya, Inggris, Portugis, Spanyol, Denmark, Belanda, dan Prancis, yang berlayar ke Afrika untuk menukar jutaan cincin ini dengan emas, gading, dan budak.

Manillas sangat dihargai di Afrika, dengan berbagai jenis diperdagangkan di antara orang-orang yang berbeda, kemudian dibuat menjadi patung. Kemudian, pada tahun 1897, pasukan Inggris menginvasi Benin sebagai bagian dari ekspedisi militer, mengubah istana kerajaan Benin menjadi puing-puing.
3.000 Karya Seni Perunggu Benin Ditemukan dari Bangkai Kapal Atlantik


Inggris menyita Perunggu Benin sebelum menjualnya ke museum di seluruh Eropa dan AS. Nigeria dan Pemerintah Negara Bagian Edo telah lama mengajukan petisi untuk mengembalikan karya seni tersebut, yang koleksi terbesarnya ada di British Museum di London.

Untuk melacak asal muasal cincin tersebut, para peneliti melakukan analisis kimia pada 67 manillas yang ditemukan di lima bangkai kapal Atlantik. Penemuan ini membentang dari Selat Inggris ke Cape Cod, Massachusetts, dan di situs penggalian darat di Ghana, Sierra Leone, dan Swedia.



Para peneliti membandingkan unsur-unsur yang ditemukan di dalam manillas, bersama dengan rasio isotop timbalnya, dengan yang ada di dalam Perunggu Benin. Para ilmuwan menemukan bahwa keduanya mirip dengan bijih yang terletak di Rhineland Jerman. Mereka menerbitkan penemuan ini di jurnal PLOS One pada 5 April 2023.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)