23 Spesies Woolly Mammoth Ternyata Tidak Memiliki Bulu Tebal

Sabtu, 08 April 2023 - 07:37 WIB
loading...
23 Spesies Woolly Mammoth Ternyata Tidak Memiliki Bulu Tebal
Dalam pengujian genetik terhadap 23 woolly mammoth oleh para peneliti Swedia, menunjukkan bahwa mereka tidak selalu berbulu. Foto/Science
A A A
STOCKHOLM - Woolly mammoth yang selalu digambarkan sebagai binatang buas dalam buku dan film, dengan bulu tebal, telinga kecil, dan berlemak, ternyata tidak selalu benar. Dalam pengujian genetik terhadap 23 woolly mammoth menunjukkan bahwa mereka tidak selalu berbulu.

Para peneliti dari Swedia membandingkan genom 23 mammoth berbulu Siberia (Mammuthus primigenius) dengan genom 28 gajah Asia modern (Elephas maximus), dan gajah Afrika (Loxodonta). Mereka menemukan bahwa selama lebih dari 700.000 tahun keberadaan megafauna juga berevolusi.

“Woolly mammoth memiliki beberapa ciri morfologi yang sangat khas, seperti bulu tebal dan telinga kecil. Namun, banyak adaptasi lain, seperti metabolisme lemak dan persepsi dingin, yang tidak begitu jelas karena mereka berada di tingkat molekuler,” kata David Deez del Molino, ahli paleontologi di Center for Palaeogenetics di Stockholm dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (8/4/2023).



Para peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, genom Chukochya berusia lebih dari 700.000 tahun mengalami mutase gen sekitar 91,7%. Kondisi ini menyebabkan perubahan pengkodean protein pada mammoth berbulu yang lebih modern.

Itu berarti ciri-ciri yang menentukan spesies hadir ketika woolly mammoth menyimpang dari stepa mammoth (Mammuthus trogontherii), salah satu nenek moyangnya. Mereka diketahui bulu halus, timbunan lemak, dan kemampuan untuk menghadapi kondisi dingin.

Mereka juga menemukan bahwa woolly mammoth berevolusi untuk memiliki kotoran telinga yang kering dan berkurangnya bau badan. “Kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui apa yang membuat mammoth menjadi woolly mammoth,” kata David Díez del Molino.



Ditemukan juga beberapa gen yang sangat berevolusi terkait dengan metabolisme dan penyimpanan lemak yang juga ditemukan pada spesies Arktik lainnya, seperti rusa kutub dan beruang kutub. “Berarti ada evolusi konvergen untuk gen ini pada mamalia yang beradaptasi dengan dingin,” kata Díez del Molino. Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Current Biology pada 7 April 2023.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2664 seconds (0.1#10.140)