Surat Lama Einstein Ungkap Hewan Ini Memiliki Indra Super

YERUSALEM - Sebuah surat lama Albert Einstein kepada rekannya sesama ilmuwan yang ditulis pada tahun 1949 mengungkapkan hewan yang memiliki indra super. Dalam surat kepada insinyur Glyn Davys yang baru ditemukan pada 2011, Einstein menunjukkan ketertarikan besar pada bidang biologi yang terkait fisika.

Dalam surat itu diketahui Einstein sudah membahas hewan dengan indra super, jauh sebelum kita tahu burung bisa melihat medan magnet Bumi. Lebih dari 70 tahun kemudian, kita sekarang tahu firasat Einstein benar tentang burung yang dapat merasakan medan magnet bumi.

Bukti sekarang menunjukkan burung dapat merasakan medan magnet bumi dengan menggunakan fotoreseptor khusus di matanya yang peka terhadap pergeseran halus medan magnet planet. Inilah yang memungkinkan burung mampu bermigrasi ribuan kilometer tanpa tersesat.



“Dapat dipikirkan bahwa penyelidikan tentang perilaku burung migran dan merpati pos suatu hari nanti dapat mengarah pada pemahaman tentang beberapa proses fisik yang belum diketahui,” tulis Einstein dalam surat balasannya kepada Davys.

Pemenang Hadiah Nobel itu juga memiliki beberapa petunjuk untuk memandu pemikirannya tentang hewan lain yang memiliki kemampuan membaca medan magnet bumi. Misalnya, kura-kura laut, anjing, dan lebah, juga menunjukkan kemampuan luar biasa untuk merasakan medan magnet bumi, meski tidak harus melalui mata.

“Sungguh menakjubkan bahwa [Einstein] memahami kemungkinan ini, beberapa dekade sebelum bukti empiris mengungkapkan bahwa beberapa hewan memang dapat merasakan medan magnet dan menggunakan informasi semacam itu untuk navigasi,” tulis para peneliti di The Hebrew University of Jerusalem pada tahun 2021, tempat surat itu disumbangkan dikutip dari laman Science Alert, Selasa (11/4/2023).

Pada saat surat itu ditulis, ilmu biologi dan ilmu fisika mulai menyatu tidak seperti sebelumnya. Ketika ekolokasi kelelawar baru-baru ini ditemukan, pada saat sama teknologi radar mulai mengakar.



Surat korespondensi antara Einstein dan Davys menunjukkan ketertarikan yang sama pada bidang biologi yang terkait dengan fisika. Dalam surat balasannya, yang baru ditemukan sampai kematian Davys pada tahun 2011, menegaskan bahwa Einstein juga terpesona dengan perilaku lebah.


Lebah, tampaknya merasakan medan magnet dari perutnya, berbeda dengan burung dan anjing tampaknya melakukannya terutama melalui fotoreseptor khusus di matanya yang disebut kriptokrom.

Sementara Davys tampaknya paling tertarik pada bagaimana pengetahuan biologi baru ini dapat menginformasikan teknologi masa depan. Sedangkan, Einstein berpendapat bahwa kita membutuhkan lebih banyak penelitian biologi untuk kemajuan teknologi.

Sejak surat terungkap, penelitian tentang perilaku lebah dan bagaimana serangga ini melihat dunia terus dikembangkan. Seperti prediksi Einstein, pengetahuan itu telah membantu meningkatkan teknologi, seperti kamera di iPhone.