Fenomena Gerhana Saat Ini Sering Terjadi, Ini Jawaban dan Efeknya terhadap Bumi

Kamis, 04 Mei 2023 - 12:15 WIB
loading...
Fenomena Gerhana Saat Ini Sering Terjadi, Ini Jawaban dan Efeknya terhadap Bumi
Fenomena Gerhana saat ini sering terjadi tersaji dilangit, lalu gimana efeknya terhadap Bumi. FOTO/ DOK FORBES
A A A
LONDON - Usai Gerhana Matahari Hibrida 2 pekan lalu, kin peristiwa Gerhana Penumbra akan terjadi besok (5/5/2023). Dahulu fenomena gerhana jarang terjadi namun beberapa tahun belakangan ini gerhana sering terjadi.



Sepeti dilansir dari Live Science, hal ini pula yang mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya; mengapa sekarang sering terjadi gerhana? dan apa efeknya terhadap Bumi?

Perlu diketahui, peristiwa gerhana bukan termasuk dalam peristiwa langka. Di tahun 2020 ini saja, ada enam kali gerhana yang terjadi, yakni gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020, gerhana bulan penumbra 6 Juni 2020, gerhana matahari cincin 21 Juni 2020, gerhana bulan penumbra 5 Juli 2020, gerhana bulan penumbra 20 November 2020, dan gerhana matahari total 14 Desember 2020.

Ada sebuah kesalahpahaman yang populer di masyarakat, yang mana menganggap bahwa fenomena gerhana matahari adalah kejadian langka.

Faktanya justru sebaliknya. Sekitar sekali setiap 18 bulan (rata-rata), gerhana matahari total selalu terjadi dan bisa terlihat dari beberapa tempat di permukaan Bumi.

Mungkin, gerhana matahari dianggap langka karena tidak sering terjadi di Indonesia. Terakhir kali terjadi 21 Juni 2020, gerhana matahari baru terjadi lagi di Indonesia pada 20 April 2023 lalu.

Menurut perhitungan yang dilakukan oleh ahli matematika astronomi, Jean Meeus dan Fred Espenak, dalam periode 5.000 tahun antara tahun 2000 SM hingga 3000 M, akan ada 12.064 kali gerhana bulan.

Dari jumlah ini, 3.479 di antaranya merupakan gerhana bulan total, dan sisanya akan menjadi gerhana bulan parsial atau gerhana bulan penumbra. Bila dihitung lagi, rata-rata akan terjadi 2 sampai 3 gerhana bulan per tahun!

Dengan kata lain, akan terjadi peristiwa gerhana bulan yang bisa terlihat di satu sisi malam Bumi minimal sekali setiap 17 bulan atau lebih. Hal itu jelas bukan sebuah kelangkaan.

Tapi, mengapa gerhana bulan juga dianggap langka? Alasannya sama: gerhana bulan tidak sering terjadi di Indonesia, sehingga kita cenderung menganggap gerhana yang belakangan terjadi ini merupakan sebuah keanehan.

Mungkin juga, orang-orang yang menganggap bahwa belakangan ini sepertinya gerhana lebih sering terjadi adalah mereka yang jarang menerima atau membaca informasi mengenai gerhana.

Jadi ketika ada informasi tentang gerhana yang akan terjadi lagi dan lagi, mereka baru sadar kalau gerhana itu memang sering sekali terjadi.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2322 seconds (0.1#10.140)