Segini Kekuatan Angin yang Menyelamatkan Nabi Musa saat Dikejar Firaun
loading...
A
A
A
JERUSALEM - Ilmuwan berhasil mengungkap fenomena alam langka yang terdapat di Mukjizat Nabi Musa yakni saat membelah laut.
Mengunakan rumus dan teori ilmuwan menyimpulkan angin berkekuatan yang memaksa laut tersebut terbelah.
Ilmuwan dari National Centre for Atmospheric Research (NCAR) dan University of Colorado at Boulder (CU), mencoba merekonstruksi terkait peristiwa Exodus Nabi Musa.
Menurut mereka, angin yang bertiup cukup kencang memungkinkan air laut terbelah menjadi dua seolah menciptakan jalan bagi Nabi Musa dan para pengikutnya untuk lari dari kejaran tentara Firaun.
Para peneiliti Amerika Serikat menyatakan bahwa fenomena Laut Merah terbelah ini memiliki kemungkinan besar untuk terjadi.
Dari hasil simulasi komputer yang mempelajari cara angin mempengaruhi air, diperlihatkan bahwa angin mampu mendorong air sehingga mampu membelah daratan dasar laut.
Terbelahnya air laut dapat dipahami melalui teori mekanika fluida. Seperti halnya yang disampaikan oleh NCAR dan Universitas Colorado AS. Air digerakkan oleh angin dengan cara yang sesuai dengan hukum-hukum (Carl Drews dan Wiqing Hans, Dynamics of Wind Setdown at Suez and the Eastern Nile Delta, 1-10).
Kemudian lebih spesifiknya, penelitian model ini membubuhkan simulasi formasi berbentuk huruf U dari sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjag garus pantai.
Hal ini menunjukkan bahwa angin dengan kecepatan 63 mil per jam yang berhembus selama 12 jam bisa mendorong air hingga kedalaman 6 kaki. Ini menjadi jembatan tanah sepanjang 2-2,5 mil dan luas 5 mil hingga tetap terbuka selama 4 jam
Mengunakan rumus dan teori ilmuwan menyimpulkan angin berkekuatan yang memaksa laut tersebut terbelah.
Ilmuwan dari National Centre for Atmospheric Research (NCAR) dan University of Colorado at Boulder (CU), mencoba merekonstruksi terkait peristiwa Exodus Nabi Musa.
Menurut mereka, angin yang bertiup cukup kencang memungkinkan air laut terbelah menjadi dua seolah menciptakan jalan bagi Nabi Musa dan para pengikutnya untuk lari dari kejaran tentara Firaun.
Para peneiliti Amerika Serikat menyatakan bahwa fenomena Laut Merah terbelah ini memiliki kemungkinan besar untuk terjadi.
Dari hasil simulasi komputer yang mempelajari cara angin mempengaruhi air, diperlihatkan bahwa angin mampu mendorong air sehingga mampu membelah daratan dasar laut.
Terbelahnya air laut dapat dipahami melalui teori mekanika fluida. Seperti halnya yang disampaikan oleh NCAR dan Universitas Colorado AS. Air digerakkan oleh angin dengan cara yang sesuai dengan hukum-hukum (Carl Drews dan Wiqing Hans, Dynamics of Wind Setdown at Suez and the Eastern Nile Delta, 1-10).
Kemudian lebih spesifiknya, penelitian model ini membubuhkan simulasi formasi berbentuk huruf U dari sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjag garus pantai.
Hal ini menunjukkan bahwa angin dengan kecepatan 63 mil per jam yang berhembus selama 12 jam bisa mendorong air hingga kedalaman 6 kaki. Ini menjadi jembatan tanah sepanjang 2-2,5 mil dan luas 5 mil hingga tetap terbuka selama 4 jam