5 Hewan Mamalia Paling Berbahaya di Dunia
loading...
A
A
A
Binatang ini memiliki tubuh yang kuat, ia dapat berlari dengan cepat, memanjat pohon hingga berenang.
Beruang termasuk predator yang cukup ditakutkan. Habitat beruang tersebar di di seluruh Amerika, Eropa, dan Asia, serta Lingkaran Arktik dengan berbagai jenis spesies.
Mayoritas spesies beruang sebenarnya omnivora, artinya mereka makan berbagai macam makanan seperti ikan, bambu dan buah-buahan.
Banteng termasuk dalam kerabat sapi dan dapat ditemui di berbagai Asia Tenggara.
Binatang ini termasuk golongan herbivora dan memakan berbagai tumbuhan seperti daun, rumput dan buah-buahan.
Di Indonesia, Banteng memiliki reputasi sebagai hewan buas yang berbahaya. Padahal sejatinya jika tidak diprovokasi, banteng tidak akan menyerang manusia.
Luka akibat gigitan kukang dapat terasa sangat menyakitkan, dengan masa penyembuhan yang lambat, dapat menyebabkan pembengkakan, hilangnya rasa lokal (rasa kebas), dan bernanah.
Pada kasus lain, luka gigitan meninggalkan bekas koreng hitam di atas kulit yang berwarna kehijauan. Pada luka tersebut, nekrosis menyebar dari posisi sentral, diasumsikan sebagai titik bekas gigitan dan masuknya racun.
Beruang termasuk predator yang cukup ditakutkan. Habitat beruang tersebar di di seluruh Amerika, Eropa, dan Asia, serta Lingkaran Arktik dengan berbagai jenis spesies.
Mayoritas spesies beruang sebenarnya omnivora, artinya mereka makan berbagai macam makanan seperti ikan, bambu dan buah-buahan.
4 . Banteng
Banteng termasuk dalam kerabat sapi dan dapat ditemui di berbagai Asia Tenggara.
Binatang ini termasuk golongan herbivora dan memakan berbagai tumbuhan seperti daun, rumput dan buah-buahan.
Di Indonesia, Banteng memiliki reputasi sebagai hewan buas yang berbahaya. Padahal sejatinya jika tidak diprovokasi, banteng tidak akan menyerang manusia.
5. Kukang
Primata yang lain seperti orangutan, owa, gorila, simpanse, dan primata lainnya tidak ada yang memiliki cara bertahan diri dengan cara mengeluarkan racun seperti kukang.Luka akibat gigitan kukang dapat terasa sangat menyakitkan, dengan masa penyembuhan yang lambat, dapat menyebabkan pembengkakan, hilangnya rasa lokal (rasa kebas), dan bernanah.
Pada kasus lain, luka gigitan meninggalkan bekas koreng hitam di atas kulit yang berwarna kehijauan. Pada luka tersebut, nekrosis menyebar dari posisi sentral, diasumsikan sebagai titik bekas gigitan dan masuknya racun.
(wbs)