Ilmuwan Ungkap Rahasia Resep Parfum dari Zaman Romawi Kuno
loading...
A
A
A
SPANYOL - Orang Romawi Kuno tergila-gila dengan parfum atau wewangian. Dan ilmuwan berhasil mengungkap rahasia resep parfum dari para bangsawan Romawi Kuno yang menggunakan komposisi bahan unik sehingga menghasilkan aroma sangat langka.
Penemuan ini penting, karena untuk pertama kalinya komposisi parfum para bangsawan Romawi Kuno berhasil diidentifikasi.
Dari hasil penelitian, terungkap bahwa pada 2.000 tahun yang lalu, orang-orang Romawi mengharumkan diri mereka dengan aroma nilam. Nilam adalah semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang biasa diolah jadi parfum.
Para ilmuwan berhasil mengungkap resep parfum Romawi Kuno setelah menemukan endapan parfum yang sudah mengeras di dalam guci berukir di daerah penguburan di sebuah mausoleum di Seville, Spanyol.
Mereka kemudian menguraikan komposisi wewangian tersebut menggunakan berbagai teknik canggih. Termasuk difraksi sinar-X dan kromatografi gas. Plus, spektrometri massa untuk mengidentifikasi aroma nilam.
Dari temuan endapan parfum akhirnya diketahui bahwa orang Romawi memasukan nilam, minyak esensial yang juga umum di temukan dalam wewangian modern tetapi belum pernah diketahui digunakan di Roma kuno.
Selain ekstrak nilam, mereka juga mencampurkan tanaman asal India dengan minyak nabati yang diyakini para peneliti merupakan minyak zaitun.
Ramuan ini kemudian dimasukan kedalam botol dari batu kristal (kuarsa) yang diukir dalam bentuk amphora yang sangat langka dan mahal, sebagaimana dihimpun dari IFL Science.
“Pada zaman Romawi, bejana kuarsa adalah benda mewah yang sangat langka, beberapa di antaranya ditemukan di dekat Carmona,” tulis tim tersebut dalam sebuah makalah tentang temuan mereka.
“Dengan demikian (guci) itu merupakan temuan yang agak tidak biasa untuk sebuah situs arkeologi, dan yang lebih tidak biasa lagi adalah bahwa guci itu tertutup rapat dan berisi massa padat," lanjutnya.
Penemuan ini penting, karena untuk pertama kalinya komposisi parfum para bangsawan Romawi Kuno berhasil diidentifikasi.
Dari hasil penelitian, terungkap bahwa pada 2.000 tahun yang lalu, orang-orang Romawi mengharumkan diri mereka dengan aroma nilam. Nilam adalah semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang biasa diolah jadi parfum.
Para ilmuwan berhasil mengungkap resep parfum Romawi Kuno setelah menemukan endapan parfum yang sudah mengeras di dalam guci berukir di daerah penguburan di sebuah mausoleum di Seville, Spanyol.
Mereka kemudian menguraikan komposisi wewangian tersebut menggunakan berbagai teknik canggih. Termasuk difraksi sinar-X dan kromatografi gas. Plus, spektrometri massa untuk mengidentifikasi aroma nilam.
Dari temuan endapan parfum akhirnya diketahui bahwa orang Romawi memasukan nilam, minyak esensial yang juga umum di temukan dalam wewangian modern tetapi belum pernah diketahui digunakan di Roma kuno.
Selain ekstrak nilam, mereka juga mencampurkan tanaman asal India dengan minyak nabati yang diyakini para peneliti merupakan minyak zaitun.
Ramuan ini kemudian dimasukan kedalam botol dari batu kristal (kuarsa) yang diukir dalam bentuk amphora yang sangat langka dan mahal, sebagaimana dihimpun dari IFL Science.
“Pada zaman Romawi, bejana kuarsa adalah benda mewah yang sangat langka, beberapa di antaranya ditemukan di dekat Carmona,” tulis tim tersebut dalam sebuah makalah tentang temuan mereka.
“Dengan demikian (guci) itu merupakan temuan yang agak tidak biasa untuk sebuah situs arkeologi, dan yang lebih tidak biasa lagi adalah bahwa guci itu tertutup rapat dan berisi massa padat," lanjutnya.