NASA Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Memprediksi Kiamat
loading...
A
A
A
NEW YORK - Kiamat hingga menjadi momok menakutkan, para ilmuwan bahkan mulai menganalisa fenomena alam yang akan menghancurkan Bumi tersebut.
BACA JUGA - Tanda Kiamat seperti di Laut Pasifik Muncul di Alaska
NASA memanfaatkan kecerdasan buatan memprediksi kiamat di Bumi yang akan terjadi akibat badai Matahari yang menghantam Bumi.
Seperti dilansir dari Science Alert, menggunakan teknologi AI untuk memperkirakan berbagai potensi ancaman badai surya ke Bumi. Hasil perhitungan NASA, manusia di sebuah wilayah Bumi hanya punya waktu 30 lambat untuk bersiap.
Menurut model NASA, 30 menit adalah perbedaan kecepatan cahaya dan waktu yang dibutuhkan oleh material yang terlontar dari Matahari sampai di permukaan Bumi. Sekitar 35 tahun yang lalu, misalnya, badai Matahari membuat kota Quebec di Kanada mati listrik selama berjam-jam.
Fenomena yang lebih dahsyat pernah terjadi di Carrington, Inggris - yang terkenal sebagai tempat latihan klub sepak bola Manchester United - sekitar 150 tahun yang lalu.
Jika peristiwa di Carrington terjadi pada era modern, infrastruktur listrik dan komunikasi bisa hancur lebur.
Bahaya solar flare sudah lama diketahui oleh ilmuwan. Mereka menggunakan acuan dampak suar surya ke planet lain dan melakukan pengamatan menggunakan berbagai satelit seperti ACE, Wind, IMP-8, dan Geotail.
Namun, dengan AI, kita bisa memperkirakan apa yang terjadi jika suar surya langsung menghantam Bumi.
Selain memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya menghantam Bumi, peneliti NASA juga menyusun prediksi dampak yang akan ditimbulkan oleh material Matahari ke penghuni Bumi.
BACA JUGA - Tanda Kiamat seperti di Laut Pasifik Muncul di Alaska
NASA memanfaatkan kecerdasan buatan memprediksi kiamat di Bumi yang akan terjadi akibat badai Matahari yang menghantam Bumi.
Seperti dilansir dari Science Alert, menggunakan teknologi AI untuk memperkirakan berbagai potensi ancaman badai surya ke Bumi. Hasil perhitungan NASA, manusia di sebuah wilayah Bumi hanya punya waktu 30 lambat untuk bersiap.
Menurut model NASA, 30 menit adalah perbedaan kecepatan cahaya dan waktu yang dibutuhkan oleh material yang terlontar dari Matahari sampai di permukaan Bumi. Sekitar 35 tahun yang lalu, misalnya, badai Matahari membuat kota Quebec di Kanada mati listrik selama berjam-jam.
Fenomena yang lebih dahsyat pernah terjadi di Carrington, Inggris - yang terkenal sebagai tempat latihan klub sepak bola Manchester United - sekitar 150 tahun yang lalu.
Jika peristiwa di Carrington terjadi pada era modern, infrastruktur listrik dan komunikasi bisa hancur lebur.
Bahaya solar flare sudah lama diketahui oleh ilmuwan. Mereka menggunakan acuan dampak suar surya ke planet lain dan melakukan pengamatan menggunakan berbagai satelit seperti ACE, Wind, IMP-8, dan Geotail.
Namun, dengan AI, kita bisa memperkirakan apa yang terjadi jika suar surya langsung menghantam Bumi.
Selain memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya menghantam Bumi, peneliti NASA juga menyusun prediksi dampak yang akan ditimbulkan oleh material Matahari ke penghuni Bumi.