Alam Semesta Berbentuk Terompet dan Datangnya Hari Kiamat dalam Al Quran

Senin, 05 Juni 2023 - 14:07 WIB
loading...
Alam Semesta Berbentuk...
Ilustrasi alam semesta berbentuk terompet. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Teori yang menyebut alam semesta berbentuk terompet sebenarnya sudah lama diperdebatkan. Baik yang mengacu pada ilmu pengetahuan, maupun yang mendasarkan pada ayat dalam kitab suci Al Quran.

Dilansir dari berbagai sumber, pencetus awal teori alam semesta berbentuk terompet adalah Profesor Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, melalui pengamatan Wilkinson Microwave Anisotropy Prob (WMAP).

Bersama sejumlah ilmuwan lainnya, Profesor Steiner dan kelompoknya mengatakan, bahwa alam semesta berbentuk seperti terompet berdasarkan pengamatan pada pola titik-titik panas dan dingin radiasi microwave kosmik.


Pengamatan ini menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun setelah Big Bang. Proyek WMAP dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara mendetail, hasilnya ialah pola itu cenderung memudar.

Dengan demikian, tidak ada titik panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 derajat. Ini menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di awal dan makin lebar seperti corong.

Bentuk ini mirip dengan terompet pada abad pertengahan. Hal ini tentu mematahkan prediksi selama ini yang menyatakan bahwa bentuk alam semesta seperti bola (bulat) yang mengembang ke segala arah.

Sementara itu, dalam ayat Al Quran disebutkan tentang terompet, misalnya QS An-Naml ayat 87 sebagai berikut:


"Dan pada hari (ketika) terompet ditiup, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (QS 27:87).

Diduga, dari keterangan inilah bentuk alam semesta itu disimpulkan seperti terompet. Tetapi benarkah seperti itu?

Dalam tafsir surat tersebut, jika terompet (baca alam semesta dan seluruh isinya) ditiup oleh Malaikat Israfil, maka saat itulah kehidupan manusia akan berakhir dan alam semesta akan hancur seluruhnya.

Dalam beberapa ayat lain, terompet ini akan ditiup untuk yang kedua kalinya untuk menandai dibangkitkannya manusia dari kematian dan menghadapi pengadilan Allah, di mana amal baik dan buruk akan ditimbang.


Masa itu dikenal juga dengan Hari Kiamat (Hari Kebangkitan). Sebagai catatan, menurut Al Quran, ada urutan kejadian berkenaan dengan hari akhir yang diawali dengan hancurnya alam semesta dan berakhirnya kehidupan.

Pertama diawali dengan ditiupnya terompet untuk yang pertama kalinya yang diikuti dengan dibangkitkannya dan dikumpulkannya manusia dari kematian dan kedua ditiupnya terompet untuk yang kedua kalinya.

Saat yang kedua inilah, manusia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di dunia.

Namun, Dr Wahbah az-Zuhaily dalam Tafsir Al Wasith menguraikan, bahwa tiupan terompet di hari kiamat itu tiga kali. Pertama, tiupan yang menggentarkan, kedua yang mematikan seketika seluruh makhluk.

"Tiupan ketiga tanda mulainya hari kiamat, di mana semua dibangkitkan dan dikumpulkan," ungkapnya.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)