Kualitas Udara Kota New York Peringkat Pertama Paling Tercemar di Dunia

Kamis, 08 Juni 2023 - 10:26 WIB
loading...
Kualitas Udara Kota...
Kualitas udara di New York terburuk di dunia. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Kualitas udara Kota New York, berada 56 kali di atas batas keselamatan Organisasi Kesehatan Dunia. Hal ini menjadikan New York sebagai kota dengan kualitas udara paling tercemar di dunia.

Selain New York, negara lain dengan kualitas yang sama buruknya adalah Dubai, Lahore, Pakistan dan Delhi, di India.

Wali Kota New York, Eric Adams mengatakan, dengan makin memburuknya kualitas udara di New York, dia mengimbau warga untuk tetap berada di dalam ruangan dan membatasi aktivitas di luar.


"Kami mengimbau penduduk untuk tetap di dalam ruangan, setelah asap berbahaya dari kebakaran hutan Kanada melintasi perbatasan," katanya, dilansir dari Daily Mail, Kamis (8/6/2023).

Petak asap api datang bertiup ke New York City minggu ini, tetapi pada hari Rabu langit berubah menjadi jeruk yang tidak menyenangkan dari nanopartikel beracun.

Perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAIR berbagi peringkat langsung negara-negara dengan kualitas udara terburuk. Dan angka diperbarui secara langsung, sehingga mereka dapat berubah.

Perusahaan menangkap data ini menggunakan pengukuran PM2.5. PM2.5 didefinisikan sebagai partikel yang berdiameter 2,5 mikron atau kurang dan polutan udara yang berbahaya dan lazim.



Dampak kesehatan dari konsentrasi partikel 22μg/m3 per 24 jam setara dengan sekitar satu rokok. Dan data menunjukkan, bernafas di udara New York City selama 24 jam, seperti merokok 22 rokok.

Kota New York, memiliki populasi lebih dari 8,4 juta, saat ini 56,3 kali nilai Pedoman Kualitas Udara tahunan WHO.

Dr Mark Shapiro, direktur medis di Santa Rosa, California mengatakan, cara aman untuk beraktivitas di luar ruangan adalah dengan menggunakan masker N-95.

"Ini mungkin pertama kalinya kita mengalami sesuatu seperti ini. Tetapi ini bukan yang terakhir," tukasnya.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3889 seconds (0.1#10.140)