6 Zat Kimia Berbahaya pada Tanah Vulkanik di Indonesia, Bisa Sebabkan Kanker

Kamis, 08 Juni 2023 - 14:50 WIB
loading...
A A A
Batuan vulkanik di Pulau Jawa umumnya mengandung sekitar 9 ppm arsenik. Sedangkan pada batuan di sekitar kawah, jumlahnya mencapai sekitar 39 ppm. Nilai ini melebihi batas kandungan arsenik untuk tanah pertanian di Italia, Uni Eropa, dan Vietnam sebesar 20 ppm.

Belanda menetapkan batas yang lebih tinggi sebesar 29 ppm, sedangkan Kanada dan Finlandia menetapkan batas yang lebih rendah sebesar 11 ppm dan 5 ppm. Arsenik kerap digunakan dalam pestisida dan dikenal sebagai racun yang mematikan.

2) Antimon (Stibium, atau Sb)

Kandungan antimon dalam batuan vulkanik di Pulau Jawa diketahui sekitar 1 ppm. Kandungannya dapat mencapai sekitar 36 ppm pada batuan di sekitar kawah. Nilai ini melebihi ambang batas kandungan antimon dalam tanah di Finlandia sebesar 2 ppm.

Antimon sehari-hari dapat dijumpai pada bahan lapisan tahan api (flame retardant) dan kosmetik. Zat ini juga digunakan dalam pembuatan botol plastik kemasan. Pada batuan, antimon terkandung dalam mineral stibnit atau disebut juga antimonit.

3) Kadmium (Cd)

Unsur lain yang perlu diwaspadai adalah kadmium. Batuan sekitar kawah mengandung sekitar 18 ppm kadmium. Jumlah ini relatif lebih rendah dibandingkan kandungannya pada batuan vulkanik segar berupa abu vulkanik yang mengandung sekitar 18-24 ppm kadmium.

Angka kandungan Cd ini melebihi ambang batas yang digunakan di Finlandia, Kanada, Italia, Belanda, Uni Eropa, Vietnam, yang bervariasi antara 0.8 hingga 3 ppm.

Kadmium banyak digunakan sebagai bahan dalam pembuatan baterai, pestisida, dan pupuk anorganik. Zat ini dikenal beracun dan dapat membahayakan ginjal serta memicu kanker.

4) Kobalt (Co)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2284 seconds (0.1#10.140)