Daftar Tank Tempur Terkuat di Medan Perang Versi 2023

KIEV - Perang Rusia dan Ukraina memicu negara-negara barat berniat untuk menguji tank-tanknya di medan perang tersebut. Setidaknya 10 negara yang ingin menerjunkan tank tempur tersebut di Ukraina.



Kekuatan militer bagi suatu negara adalah hal penting guna mempertahankan kedaulatan dari serangan atau ancaman.

Maka dari itu, tidak heran apabila negara-negara di dunia melengkapi ketahanan militer dengan berbagai cara, salah satunya lewat kepemilikan tank.

Dari beragam jenis tank tempur, terdapat sejumlah tank terkuat di dunia yang disegani karena kecanggihannya.

Inilah daftar 10 tank tempur terkuat di dunia yang perlu diketahui dilansir dari Slash Gear.

1. Leopard 2A7 (Jerman)

Tank Leopard 2A7 merupakan versi paling anyar dari desain Leopard 2 yang sebelumnya telah terbukti kuat dari segi ketahanan.

Dilengkapi dengan “kulit” baja besi tambahan, tank ini terlindungi dari berbagai ancaman perang konvensional.

Tak hanya itu, tank Leopard 2A7 juga memiliki akurasi yang lebih baik serta jangkauan tembak lebih jauh dibandingkan tank lain.

Adapun tank Leopard 2A7 didukung oleh mesin diesel multibahan bakar.

Sebagai informasi, Angkatan Darat Jerman telah memesan tank jenis ini sejak tahun 2014.

2. K2 Black Panther (Korea Selatan)

Sejauh ini, tank tempur milik Korea Selatan bernama Black Panther menjadi salah satu yang terkuat sekaligus termahal, bahkan mengungguli tank kepunyaan Korea Utara dan China.

Pengiriman tank K2 Black Panther ke Korsel dimulai pada 2016 lalu.

Dengan penggunaan armor komposit tipe yang dirahasikan serta modul armor reaktif yang eksplosif, tak heran jika tank ini menjadi salah satu yang terkuat.

Armor dianggap bisa menahan serangan langsung dari peluru tank 120 mm yang ditembakkan dari senjata L55.

3. M1A2 SEP (Amerika Serikat)

Tank M1A2 SEP merupakan penerus dari tank generasi sebelumnya, yakni M1A2 Abrams.

Sama halnya dengan K2 Black Panther, jenis tank M1A2 SEP juga dilengkapi armor canggih yang ditambah lapisan uranium yang terdeplesi.

Jika dibandingkan dengan dua tipe sebelumnya, tank M1A2 SEP milik AS ini mempunyai daya tembak dan akurasi yang lebih rendah.

Namun, meriam smoothbore 120 mm/L44 yang dipunyai tank ini masih mampu menghasilkan tembakan tangguh.

4. Challenger 2 (Inggris)

Tank terkuat di dunia selanjutnya adalah Challenger 2 milik Inggris dengan armor Chobham terbaru.

Challenger 2 menawarkan tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap senjata api langsung.

Tak hanya itu, tank ini pun dipersenjatai dengan senapan rifled 120 mm yang memiliki tingkat akurasi tinggi.

Sejauh ini ini, Challenger 2 memegang rekor pembunuhan tank-to-tank terlama.

Meski begitu, tank ini kurang bertenaga serta tidak secepat tank saingannya.

5. Armata (Rusia)

Armata merupakan tank tempur generasi baru milik Rusia dengan pra-produksi yang diungkapkan kepada publik pada 2015.

Secara bertahap, Armata bakal menggantikan tank lainnya seperti T-72, T-80, dan T-90 yang semakin menua dan usang.

6. Merkava MK4 ( Israel)

Israel mulai mengembangkan tank ini pada 1973 dan mulai resmi digunakan pada 1978.
Kini Merkava sudah memiliki empat varian, dan varian pertamanya digunakan secara ekstensif dalam Perang Lebanon 1982.

Merkava dikembangkan dengan ide dasar kendaraan perang yang bisa diperbaiki dengan cepat, tingkat keselamatan yang tinggi, rendah biaya, dan mampu beroperasi baik di medan berat.

Jelang Perang Lebanon 2006, produksi Merkava diputuskan ditunda hingga empat tahun. Namun, pada 7 November 2006, akhirnya diputuskan Merkava layak diproduksi karena memberikan perlindungan lebih baik untuk krunya.

Pada September 2011, Turki membatalkan pembelian 1.000 unit tank Merkava dengan nilai 5 miliar dolar AS karena masalah politik.

Israel kemudian menawarkan Merkava IV ke AD Kolombia yang memesan 25-40 unit tank dengan harga 4,5 juta dolar AS per unitnya.

7. Tank TK-X (Jepang)

TK-X atau Type 10 adalah tank terbaru yang dikembangkan Jepang dan mulai digunakan pada 2012. Saat ini, TK-X adalah salah satu tank paling canggih di dunia.

Tank yang berbobot relatif ringan ini memiliki kelincahan yang sangat baik, tetapi kurang memiliki perlindungan yang baik.

Tank ini dipersenjatai meriam 120 milimeter persis seperti yang digunakan Leopard dan M1A2 Abrams.

Sejauh ini, TK-X hanya diproduksi terbatas dan baru digunakan pasukan bela diri Jepang.

8. Leclerc (Perancis)

Tank buatan Perancis ini menyandang nama jenderal legendaris negeri itu Philippe Lecrec de Hauteclocque yang memimpin pasukan Perancis masuk ke Paris pada Perang Dunia II.

Sejak diproduksi pada 1991, Lecrec digunakan AD Perancis dan Uni Emirat Arab. Tank ini mulai digunakn Perancis pada 1992 untuk menggantikan AMX 30.

Saat ini AD Perancis memiliki 406 unit Lecrec dan Uni Emirat Arab memiliki 388 unit.

Pada 2011, dengan harga 9,3 juta euro, Lecrec sempat menjadi tank termahal di dunia. Namun, harga Lecrec dilampauk K2 Black Panther buatan Korea Selatan pada 2014.

9. Oplot-M (Ukraina)

Sejak runtuhnya Uni Soviet, Ukraina kemudian mengembangan tank T-80UD yang saat ini menjelma menjadi Oplot.

Tank ini pertama kali diproduksi pada 1994 dan mulai digunakan AD Ukraina pada 1998.

Tank ini merupakan salah satu tank paling "ngebut" di dunia karena mampu mencapai kecepatan 70 kilometer per jam.

Sayangnya varian terbaru yaitu Oplot-M meski lolos uji coba tak bisa digunakan AD Ukraina karena keterbatasan anggaran.

Saat ini, satu-satunya negara di dunia yang menggunkan tank Oplot-M adalah angkatan darat Thailand.

10. T-90 ( Rusia)

T-90 adalah satu-satunya tank yang saat ini banyak diproduksi Rusia. Meski tak secanggih tank buatan negara Barat, teknologi T-90 sudah teruji dan hal terpenting adalah harganya yang murah.

T-90 adalah tank yang paling sukses secara komersial dan merupakan tank dengan harga paling murah di dunia saat ini.

Tank ini adalah variasi modern dari T-72 dengan berbagai profil baru yang membuat tank ini susah ditembak.

Saat ini T-90 digunakan di Rusia (700 unit), Aljazair (305), Azerbaijan (20), India (620), Turkmenistan (40), dan Venzuela (50-100).

Meski laris, sejak 2011 produksi T-90 dihentikan untuk mengantisipasi produksi T-14 Armata yang tengah dikembangkan.