Peneliti Benarkan Teori Stephen Hawking tentang Alam Semesta Menguap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teori terkenal Stephen Hawking yang menyatakan, bahwa seluruh alam semesta ditakdirkan untuk menguap dalam lubang hitam, kini mulai terbukti kebenarannya.
Menurut jurnal Fisik Review Letters, dikutip dari LiveScience, pada tahun 1974, Hawking mengusulkan bahwa lubang hitam akhirnya menguap dengan kehilangan apa yang sekarang dikenal sebagai radiasi hawking.
Sekarang, sebuah studi baru telah menemukan bahwa lubang hitam pada akhirnya akan menguap karena radiasi menjajakan, tetapi cakrawala acara tidak sepenting yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian teoritis baru dari Radboud University Michael Wondrak, Walter van Suijlekom, dan Heino Falcke telah menunjukkan, bahwa Stephen Hawking sebagian benar tentang lubang hitam.
"Studi ini diterbitkan pada 2 Juni di jurnal terkemuka Surat Ulasan Fisik dari American Physical Society (APS)," kata laman itu, dikutip dari NDTV, Selasa (13/6/2023).
Dalam penelitian itu juga dikatakan, radiasi ini juga disebabkan oleh gravitasi dan kelengkungan ruang waktu. Ini berarti, bahwa semua benda besar di alam semesta, seperti sisa-sisa bintang, pada akhirnya akan lenyap.
"Dalam studi baru ini, para peneliti di Radboud University meninjau kembali proses ini dan menyelidiki apakah kehadiran horizon peristiwa itu memang sangat penting," sambungnya.
Mereka menggabungkan teknik dari fisika, astronomi dan matematika untuk memeriksa apa yang terjadi jika pasangan partikel tersebut dibuat di sekitar lubang hitam.
Studi ini menunjukkan, bahwa partikel baru juga dapat dibuat jauh melampaui cakrawala ini dan adanya radiasi baru.
Menurut jurnal Fisik Review Letters, dikutip dari LiveScience, pada tahun 1974, Hawking mengusulkan bahwa lubang hitam akhirnya menguap dengan kehilangan apa yang sekarang dikenal sebagai radiasi hawking.
Sekarang, sebuah studi baru telah menemukan bahwa lubang hitam pada akhirnya akan menguap karena radiasi menjajakan, tetapi cakrawala acara tidak sepenting yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga
Penelitian teoritis baru dari Radboud University Michael Wondrak, Walter van Suijlekom, dan Heino Falcke telah menunjukkan, bahwa Stephen Hawking sebagian benar tentang lubang hitam.
"Studi ini diterbitkan pada 2 Juni di jurnal terkemuka Surat Ulasan Fisik dari American Physical Society (APS)," kata laman itu, dikutip dari NDTV, Selasa (13/6/2023).
Dalam penelitian itu juga dikatakan, radiasi ini juga disebabkan oleh gravitasi dan kelengkungan ruang waktu. Ini berarti, bahwa semua benda besar di alam semesta, seperti sisa-sisa bintang, pada akhirnya akan lenyap.
"Dalam studi baru ini, para peneliti di Radboud University meninjau kembali proses ini dan menyelidiki apakah kehadiran horizon peristiwa itu memang sangat penting," sambungnya.
Mereka menggabungkan teknik dari fisika, astronomi dan matematika untuk memeriksa apa yang terjadi jika pasangan partikel tersebut dibuat di sekitar lubang hitam.
Studi ini menunjukkan, bahwa partikel baru juga dapat dibuat jauh melampaui cakrawala ini dan adanya radiasi baru.
(san)