Kematian Firaun Tutankhamun Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan Kendarai Kereta Kuda

Kamis, 15 Juni 2023 - 17:56 WIB
loading...
Kematian Firaun Tutankhamun Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan Kendarai Kereta Kuda
Raja Tutankhamun meninggal akibat kecelakaan ketika mengendarai kereta kuda, bukan karena sakit malaria. Foto/thenotsoinnocentsabroad
A A A
KAIRO - Setelah menyebut Raja Tutankhamun sebagai firaun petarung tangguh di medan perang, Sofia Aziz, seorang Biomedis Egyptologist mengungkapkan fakta menarik tentang penyebab kematian mendadak raja muda itu dalam usia 19 tahun. Dia menyebutkan Raja Tutankhamun meninggal akibat kecelakaan ketika mengendarai kereta kuda.

Sofia Aziz mengaku menemukan petunjuk kunci tentang penyebab kematian Tutankhamun yang mungkin telah diabaikan selama ini. Dia mengatakan Tutankhamun mati karena kecelakaan kereta kuda berkecepatan tinggi dalam keadaan mabuk.

Diketahui dalam makam Raja Tutankhamun, ditemukan 6 kereta kuda kesayangan milik firaun muda yang legendaris ini. Selain itu, kata Aziz, Raja Tutankhamun juga hobi meminum anggur. “Dia seperti remaja pada umumnya, mabuk dan mungkin mengendarai kereta terlalu cepat,” kata Aziz dikutip dari laman Science Focus, Kamis (15/6/2023).



Menurut Aziz, kecelakaan ini meninggalkan luka terbuka yang berujung pada infeksi. Luka kemudian dikombinasikan dengan melemahnya respons imun akibat malaria, pada akhirnya Tutankhamun sakit dan meninggal tak terlalu lama setelah kecelakaan.

Masih menurut Aziz, Raja Tutankhamun memiliki enam koleksi kereta kuda yang semuanya dikebumikan bersama di makamnya. Selain itu, Raja Tutankhamun juga gemar meminum anggur putih, sejumlah minuman beralkohol ini juga disertakan di dalam makamnya.

“Orang tidak memikirkan anggurnya. Di kuburan mereka, orang Mesir Kuno akan mengambil barang-barang yang mereka inginkan di akhirat. Teori baru ini mengatakan bahwa dia lebih seperti raja pejuang, yang mengendarai kereta perang,” tambah Aziz.

Aziz berpendapat bahwa temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa kaki Tutankhamun cacat melenceng dari kenyataan. Dia mengatakan Tutankhamun sebenarnya bisa bergerak aktif dan hobi mengendarai kereta kuda di waktu senggangnya.



Aziz berargumen fakta bahwa sebagian besar kecelakaan lalu lintas saat ini melibatkan remaja kemungkinan besar juga terjadi ketika Tutankhamun mengendarai kereta. Raja berusia 19 tahun itu disebut mengalami kecelakaan parah hingga kakinya terbentur dan patah hingga menjadikannya cacat.

“Karena cara otopsi dilakukan pada tahun 1925, sayangnya, banyak informasi penting yang hilang. Saya pikir kita mungkin tidak akan pernah tahu persis bagaimana dia meninggal kecuali menemukan sesuatu dengan organ dalamnya. Saya rasa kita tidak dapat menemukan apa pun lagi sampai saat itu," pungkas Aziz.
Kematian Firaun Tutankhamun Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan Kendarai Kereta Kuda


Prof Sahar Saleem, seorang profesor radiologi dan spesialis mumi dari Universitas Kairo sependapat dengan Aziz. Dia mengatakan bahwa sampai saat ini ia tidak pernah menemukan bukti kecacatan atau radang sendi pergelangan kaki, yang membuat Raja Tutankhamun tidak bisa bergerak bebas.

“Jadi pendapat saya adalah bahwa adanya cacat ringan (kaki klub) ini tidak menyebabkan gangguan gaya berjalan yang signifikan bagi raja. Kondisi kaki Raja Tut tidak menghalangi dia untuk melakukan berbagai kegiatan. Dia adalah seorang remaja yang aktif," kata Saleem.



Mumi Raja Tutankhamun ditemukan oleh arkeolog Howard Carter pada tahun 1922 dalam kondisi relatif utuh. Dari makam tersebut terungkap petunjuk bahwa Raja Tutankhamun diangkat menjadi firaun pada tahun 1336 SM ketika berusia sembilan tahun dan meninggal mendadak pada usia 19 tahun.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.140)