Kutipan Virgil Berusia 1.800 Tahun dari Fragmen Guci Romawi Ditemukan di Spanyol

Minggu, 25 Juni 2023 - 12:55 WIB
loading...
Kutipan Virgil Berusia 1.800 Tahun dari Fragmen Guci Romawi Ditemukan di Spanyol
Kutipan Virgil. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Sebuah fragmen kecil dari tanah liat berisi kutipan kata dari penyair kuno Virgil berusia 1.800 tahun ditemukan di Spanyol. Temuan ini menunjukkan bahwa sastra telah ada pada masa Romawi.

Ivan Gonzalez Tobar, arkeolog dari University of Barcelona mengatakan, pihaknya tengah menguraikan kutipan itu.

"Temuan yang sangat tidak biasa, dan sebagai yang pertama kalinya kutipan sastra ditemukan di sebuah amphora Romawi," katanya, dikutip dari The Guardian, Minggu (25/6/2023).


Dijelaskan dia, potongan tanah liat berisi kutipan sastra itu ditemukan dari sebuah situs di kota Hornachuelos, di Andalucias Cordoba. Dikatakan, kutipan ini cukup panjang dan dianggap tidak biasa.

"Sementara kapal keramik secara rutin diukir dengan informasi yang berkaitan dengan produsen, jumlah dan pajak, shard 6cm dengan 8cm, tampaknya mengandung jumlah teks yang tidak biasa," jelasnya.

Penelitian ini didanai oleh Labex Archimède Research Institute di Montpellier, Prancis, bagian Universitas Paul Valéry.

"Yang ini memiliki empat atau lima baris. Meskipun kami tidak memahaminya, kami pikir itu cukup istimewa," katanya.

Dalam pemeriksaan, diketahui bahwa tulisan itu dibuat oleh Virgil, penulis puisi Latin epik Aeneid. Diduga, kutipan itu berasal dari bagian pertama karya besar kedua Virgil, Georgics.


Ditambahkan dia, fragmen itu adalah pertama kalinya garis dari sastra muncul di atas kapal tanah liat.

"Ada cukup banyak batu bata yang telah ditemukan dengan teks-teks dari Virgil, karena kami pikir mereka telah digunakan untuk mengajar sebelum digunakan untuk membangun. Tapi tidak ada di Amphorae," tambahnya.

Mengingat fragmen itu ditemukan di daerah pedesaan, di mana banyak minyak zaitun yang dikirim ke Roma diproduksi dan dibotolkan, para peneliti berpikir bahwa Georgics bertema pertanian.

Mereka percaya, penulis puisi itu mungkin telah menjadi buruh yang terampil atau mungkin bahkan pekerja anak di pabrik tempat Amphora diproduksi dan sengaja ditulis agar tidak terlihat.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2853 seconds (0.1#10.140)