163 Bintik Hitam Muncul di Permukaan Matahari, Begini Dampaknya Bagi Bumi

Kamis, 06 Juli 2023 - 18:01 WIB
loading...
163 Bintik Hitam Muncul di Permukaan Matahari, Begini Dampaknya Bagi Bumi
Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (Space Weather Prediction Center/SWPC) mendeteksi 163 bintik hitam yang muncul di permukaan matahari pada bulan Juni 2023. Foto/NASA SDO
A A A
WASHINGTON - Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (Space Weather Prediction Center/SWPC) mendeteksi 163 bintik hitam yang muncul di permukaan matahari pada bulan Juni 2023. Bintik hitam yang cukup banyak ini menandai siklus aktivitas matahari mendekati puncaknya.

“Jumlah bintik hitam matahari yang mencapai 163 ini merupakan yang terbanyak dalam kurun 20 tahun terakhir. Terakhir kali bintik hitam terbanyak berserakan di matahari berjumlah 187 terjadi pada September 2002,” tulis laman Live Science, Kamis (6/7/2023).

Kecenderungan saat ini sejalan dengan Siklus Matahari 23 tahun, sebelumnya mencapai puncaknya antara tahun 2000 dan 2001. Selama aktivitas puncak matahari tersebut, jumlah bintik matahari jumlahnya mencapai 244, tercatat pada bulan Juli 2000.



Kondisi ini mulai terdeteksi pada tanggal 29 Juni 2023, ketika bintik matahari yang baru muncul 48 jam sebelumnya membengkak dengan cepat menjadi raksasa yang berukuran sekitar 10 kali lebih lebar dari Bumi. Pada tanggal 2 Juli 2023, petak gelap raksasa ini melepaskan suar matahari kelas X (kategori terkuat).

Dampaknya, suar matahari yang menghantam langsung ke Bumi menyebabkan pemadaman radio di AS bagian barat dan Samudra Pasifik bagian timur. Ini adalah tanda lain bahwa maksimum matahari semakin dekat dan akan lebih ekstrem dari yang diperkirakan.

Namun, bintik matahari bukan satu-satunya indikator maksimum bahwa suar matahari yang akan datang lebih kuat. Indikator lain adalah meningkatnya suhu termosfer atau lapisan atmosfer bumi tertinggi kedua, setelah menyerap kelebihan energi dari badai matahari pada awal tahun 2023.

Para ilmuwan sangat memperhatikan jumlah bintik matahari karena ini adalah cara termudah untuk melacak perubahan aktivitas matahari selama kira-kira 11 tahun siklus matahari matahari. Bercak gelap disebabkan oleh medan magnet matahari yang menembus permukaan matahari.



Kondisi ini hanya terjadi saat medan magnet matahari semakin terjerat dengan dirinya sendiri saat siklus matahari berlangsung, sebelum akhirnya membalik memulai siklus berikutnya. Pada awal setiap siklus matahari saat matahari dalam keadaan paling tenang, dikenal sebagai solar minimum, hampir tidak ada bintik matahari sama sekali.

Berbeda ketika matahari mendekati maksimum matahari, jumlah bintik hitam meningkat tajam hingga bintang tertutup olehnya. Kemudian bitnik hitam mulai menyemburkan jilatan api matahari yang semakin sering dan kuat.

Siklus matahari saat ini yang telah dicatat oleh para ilmuwan secara resmi dimulai pada Desember 2019. Pada saat itu, para ilmuwan memperkirakan siklus tersebut akan mencapai puncaknya pada tahun 2025.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2570 seconds (0.1#10.140)