Penemuan Pedang Pasukan Elite Romawi, Dimakamkan Bersama Pemiliknya
loading...
A
A
A
CARDIFF - Pedang yang diperkirakan miliki seorang personel pasukan elite Romawi ditemukan di pemakaman kuno dekat vila Romawi di Wales. Pedang baja ini dihiasi dengan pin perak ikut dimakamkan bersama pemiliknya.
Dilaporkan Live Science, Jumat (14/7/2023), para arkeolog telah menemukan kerangka seorang pria yang terkubur telungkup. Tampak ornamen pribadi milik pria itu, seperti pedang besi, sepatu bot berpaku, dan bros perak bergaya panah, menunjukkan dia anggota elite militer Romawi.
Namun, posisi tertelungkup dengan paku besar di dekat leher, punggung, dan kakinya, menjadi bukti bahwa pria ini sempat ditahan sebelum mati. Pria itu diperkirakan berusia antara 21 dan 25 tahun saat meninggal, ditempatkan di kuburan batu yang mungkin diberi pinggiran papan kayu.
Oleh karena itu, penemuan makam prajurit Romawi ini adalah suatu misteri yang mungkin tidak akan pernah terpecahkan. “Menarik bahwa dia dikubur dalam keadaan tengkurap tetapi masih dengan 'regalia'-nya. Menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban!” kata Mark Collard, Drektur Pelaksana Arkeologi Sungai Merah kepada Live Science, Jumat (4/7/2023).
Evan Chapman, kurator senior arkeologi di Amgueddfa Cymru, Museum Wales, mengatakan penemuan bros panah perak Romawi ini merupakan yang pertama di Wales. Bros ini, kemungkinan besar digunakan untuk mengikat jubah, sering dikaitkan dengan militer Romawi.
“Ini adalah contoh pertama bros panah perak Romawi yang ditemukan di Wales. Kehadiran pedang akan mendukung hubungan militer dalam hal ini,” kata Chapman.
Pemakaman ini dan empat lainnya, berasal dari pertengahan sepertiga hingga akhir abad keempat, ditemukan Red River Archaeology, selama proyek perbaikan jalan di dekat kota Barry di selatan Wales. Arkeolog berpikir penguburan ini mungkin terkait dengan vila Romawi Whitton Lodge, yang awalnya digali setengah abad yang lalu.
Analisis langsung terhadap tulang dan gigi pria itu mengungkapkan lebih banyak detail tentang kehidupannya. Misalnya, dia menderita mastoiditis, infeksi bakteri pada tulang mastoid di belakang telinga, saat dia meninggal.
Kondisi ini dapat disembuhkan dengan mudah dengan antibiotik saat ini, tetapi pada zaman Romawi, itu bisa menjadi hukuman mati. Sebuah analisis isotop dari tulang dan enamel gigi pria itu juga menunjukkan bahwa dia kemungkinan besar tumbuh lebih jauh ke timur, mungkin dari perbatasan Welsh atau lebih jauh.
Bukan hal yang aneh menemukan penguburan Romawi di luar kuburan formal. Tetapi posisi tengkurap pria itu serta penemuan kuburan di dekatnya dengan individu yang dipenggal yang tengkoraknya diletakkan di kaki jadi catatan tersendiri.
Dilaporkan Live Science, Jumat (14/7/2023), para arkeolog telah menemukan kerangka seorang pria yang terkubur telungkup. Tampak ornamen pribadi milik pria itu, seperti pedang besi, sepatu bot berpaku, dan bros perak bergaya panah, menunjukkan dia anggota elite militer Romawi.
Namun, posisi tertelungkup dengan paku besar di dekat leher, punggung, dan kakinya, menjadi bukti bahwa pria ini sempat ditahan sebelum mati. Pria itu diperkirakan berusia antara 21 dan 25 tahun saat meninggal, ditempatkan di kuburan batu yang mungkin diberi pinggiran papan kayu.
Oleh karena itu, penemuan makam prajurit Romawi ini adalah suatu misteri yang mungkin tidak akan pernah terpecahkan. “Menarik bahwa dia dikubur dalam keadaan tengkurap tetapi masih dengan 'regalia'-nya. Menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban!” kata Mark Collard, Drektur Pelaksana Arkeologi Sungai Merah kepada Live Science, Jumat (4/7/2023).
Evan Chapman, kurator senior arkeologi di Amgueddfa Cymru, Museum Wales, mengatakan penemuan bros panah perak Romawi ini merupakan yang pertama di Wales. Bros ini, kemungkinan besar digunakan untuk mengikat jubah, sering dikaitkan dengan militer Romawi.
“Ini adalah contoh pertama bros panah perak Romawi yang ditemukan di Wales. Kehadiran pedang akan mendukung hubungan militer dalam hal ini,” kata Chapman.
Pemakaman ini dan empat lainnya, berasal dari pertengahan sepertiga hingga akhir abad keempat, ditemukan Red River Archaeology, selama proyek perbaikan jalan di dekat kota Barry di selatan Wales. Arkeolog berpikir penguburan ini mungkin terkait dengan vila Romawi Whitton Lodge, yang awalnya digali setengah abad yang lalu.
Analisis langsung terhadap tulang dan gigi pria itu mengungkapkan lebih banyak detail tentang kehidupannya. Misalnya, dia menderita mastoiditis, infeksi bakteri pada tulang mastoid di belakang telinga, saat dia meninggal.
Kondisi ini dapat disembuhkan dengan mudah dengan antibiotik saat ini, tetapi pada zaman Romawi, itu bisa menjadi hukuman mati. Sebuah analisis isotop dari tulang dan enamel gigi pria itu juga menunjukkan bahwa dia kemungkinan besar tumbuh lebih jauh ke timur, mungkin dari perbatasan Welsh atau lebih jauh.
Bukan hal yang aneh menemukan penguburan Romawi di luar kuburan formal. Tetapi posisi tengkurap pria itu serta penemuan kuburan di dekatnya dengan individu yang dipenggal yang tengkoraknya diletakkan di kaki jadi catatan tersendiri.
(wib)