5 Pedang dan Belati Termahal dalam Sejarah, Nomor 3 Punya Napoleon Bonaparte

JAKARTA - Pedang dan belati telah menjadi ciri khas para pejuang terhebat dan bahkan menjadi setenar pemiliknya. Banyak dari pedang dan belati sangat berharga karena signifikansi sejarah dan keahliannya.

Beberapa pedang dan belati juga dianggap sebagai karya seni sehingga jadi buruan kolektor yang berani membeli seharga ratusan dan jutaan dolar. Berikut 5 pedang dan belati termahal dalam sejarah dikutip dari laman Swordencyclopedia, Rabu (5/7/2023).

1. Pedang Tippo Sultan (USD17,3 juta)

Menjelang akhir Mei 2023, pedang Tippo Sultan terjual dengan harga USD17,3 juta atau Rp259,8 miliar di Bonhams Islamic and Indian Art Sale di London. Di antara semua senjata terhebat pedang Tippo Sultan pedang ini yang termahal.



Bilah pedang ini memiliki tulisan "Pedang Penguasa" dan diproduksi oleh pembuat pedang Mughal yang meniru bilah pedang Jerman yang diperkenalkan ke India pada abad ke-16. Menampilkan gagang yang bertatahkan kaligrafi emas, pedang Harimau Mysore ini tidak diragukan lagi sangat indah.

2. Pedang Boateng Abad ke-18 (USD7,7 juta)

Pedang Boateng abad ke-18 termasuk pedang termahal di dunia yang dijual dalam pelelangan dua kali, awalnya seharga USD5,93 juta (Rp89 miliar) pada tahun 2006 dan seharga USD7,7 juta (Rp115,6 miliar) pada tahun 2008. Pedang itu menampilkan dekorasi dan prasasti yang mengacu pada kaisar Tiongkok Qianlong dari dinasti Qing.

Pedang China memiliki bilah bermata satu dan sedikit melengkung, ideal untuk menebas. Itu dibuat pada masa pemerintahan Qianlong (1735 – 1796). Pedang Boateng memiliki bilah bertuliskan "Bao Teng", yang berarti Melonjak Berharga. Pedang ini memiliki pegangan giok putih bergaya dengan daun dekoratif dan pisau baja dihiasi dengan tembaga, perak, dan emas.

3. Pedang Bertahtakan Emas Napoleon Bonaparte (USD6,4 juta)

Napoleon Bonaparte, kaisar pertama Prancis, memiliki pedang bertatahkan emas yang dilelang lebih dari USD6,4 juta (Rp96 miliar). Pedang itu memiliki bilah melengkung yang terinspirasi oleh pedang Mameluke selama kampanyenya di Mesir. Bilah 32 inci menampilkan desain rumit dalam warna emas sekaligus cukup kuat untuk pertempuran.

Pada tahun 1800, Napoleon, yang saat itu belum menjadi kaisar, membawa pedang dalam Pertempuran Marengo, di mana dia mengusir tentara Austria dari sebagian besar Italia. Kemenangannya dalam pertempuran juga mengkonsolidasikan kekuatannya di Prancis, membuat pedang semakin berharga.