5 Fakta Unik Ranpur Bradley, Dibekali Rudal Pembunuh Tank
loading...
A
A
A
Senjata yang dikenal sebagai pembunuh tank ini awalnya dirancang oleh Hughes Aircraft pada 1960-an dan sekarang diproduksi oleh Raytheon. Rudal BGM-71 TOW berukuran panjang antara 1,1 hingga 1,5 meter, diameter 152 mm, dan rentang sayap 0,46 meter.
Ranpur Bradley dirancang untuk mengangkut personel infanteri atau pengintai dengan perlindungan lapis baja. Bradley juga diberikan kemampuan memberikan tembakan perlindungan untuk menekan pasukan dan kendaraan lapis baja musuh.
Untuk itu, selaku pengembang Bradley FMC Corporation dan BAE Systems Land & Armaments, sebelumnya United Defense, menghadirkan sejumlah varian. Paling banyak dikenal adalah M2 Bradley dan M3 Bradley untuk melakukan tugas tambahan sebagai kendaraan pengintai.
M2 Bradley menampung tiga awak, terdiri dari seorang komandan, penembak, dan pengemudi. M2 Bradley mampu membawa enam personel tentara bersenjata lengkap. Sedangkan M3 Bradley untuk misi pengintaian membawa dua pasukan pengintai selain tiga awak reguler, dengan ruang untuk rudal BGM-71 TOW tambahan.
Ranpur Bradley memiliki pelindung atau armor lapis baja untuk menahan gempuran peluru 14,5 mm di bagian depan dan turret. Armor lapis baja seluruh bagian bodi mampu menahan peluru 7,62 mm hingga 12,7 mm dan serpihan artileri.
Armor pada lambung dan menara Bradley dibuat dari aluminium yang dilas dan dilengkapi di lokasi kritis dengan pelindung laminasi. Selain itu, Bradley memiliki armor baja applique yang dapat dipasangi armor pasif tambahan atau Explosive Reactive Armor (ERA).
ERA terdiri dari 96 ubin yang dipasang di sisi bodi, turret, dan depan, mampu meningkatkan perlindungan terhadap berbagai amunisi anti-lapis baja. Termasuk Rocket Propelled Grenades (RPG) yang diluncurkan di bahu.
Ranpur Bradley dirancang sebagai kendaraan personel lapis baja ringan untuk bergerak cepat. Dengan bobot standar 24,9 ton, Bradley didukung mesin diesel 500 tenaga kuda, supercharged, delapan silinder, dan berpendingin cairan.
3. Ada 2 Varian Bradley
Ranpur Bradley dirancang untuk mengangkut personel infanteri atau pengintai dengan perlindungan lapis baja. Bradley juga diberikan kemampuan memberikan tembakan perlindungan untuk menekan pasukan dan kendaraan lapis baja musuh.
Untuk itu, selaku pengembang Bradley FMC Corporation dan BAE Systems Land & Armaments, sebelumnya United Defense, menghadirkan sejumlah varian. Paling banyak dikenal adalah M2 Bradley dan M3 Bradley untuk melakukan tugas tambahan sebagai kendaraan pengintai.
M2 Bradley menampung tiga awak, terdiri dari seorang komandan, penembak, dan pengemudi. M2 Bradley mampu membawa enam personel tentara bersenjata lengkap. Sedangkan M3 Bradley untuk misi pengintaian membawa dua pasukan pengintai selain tiga awak reguler, dengan ruang untuk rudal BGM-71 TOW tambahan.
4. Armor Lapis Baja Anti-RPG
Ranpur Bradley memiliki pelindung atau armor lapis baja untuk menahan gempuran peluru 14,5 mm di bagian depan dan turret. Armor lapis baja seluruh bagian bodi mampu menahan peluru 7,62 mm hingga 12,7 mm dan serpihan artileri.
Armor pada lambung dan menara Bradley dibuat dari aluminium yang dilas dan dilengkapi di lokasi kritis dengan pelindung laminasi. Selain itu, Bradley memiliki armor baja applique yang dapat dipasangi armor pasif tambahan atau Explosive Reactive Armor (ERA).
ERA terdiri dari 96 ubin yang dipasang di sisi bodi, turret, dan depan, mampu meningkatkan perlindungan terhadap berbagai amunisi anti-lapis baja. Termasuk Rocket Propelled Grenades (RPG) yang diluncurkan di bahu.
5. Mampu Bergerak Cepat dan Amfibi
Ranpur Bradley dirancang sebagai kendaraan personel lapis baja ringan untuk bergerak cepat. Dengan bobot standar 24,9 ton, Bradley didukung mesin diesel 500 tenaga kuda, supercharged, delapan silinder, dan berpendingin cairan.