Australia Pastikan Efek Perubahan Iklim Lebih Menakutkan dari Bom Nuklir

SIDNEY - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyatakan bahwa ancaman perubahan iklim setara dengan kehancuran nuklir.

Seperti dilansir dari RT, Selasa (1/8/2023), tampil di program televisi 60 Menit Australia, Blinken menolak klaim bahwa Washington mempertaruhkan perang nuklir dengan terus memasok senjata ke Ukraina.



Ditanya apakah perang nuklir atau perubahan iklim menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi umat manusia, Blinken mengatakan tidak ada hierarki di antara keduanya.

“Ada hal-hal yang ada di depan kita termasuk potensi konflik, namun tidak dapat disangkal bahwa perubahan iklim menghadirkan tantangan yang jelas bagi kita semua,''

“Bagi kami, ini adalah tantangan yang jelas terjadi sepanjang waktu. Namun, bukan berarti ancaman yang mengancam perdamaian dunia seperti invasi Rusia ke Ukraina tidak menjadi tantangan utama," ujarnya.

Karena Juli tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak dunia untuk bertindak cepat mengurangi emisi karbon termasuk mengakhiri penggunaan batu bara pada tahun 2040.

Skenario lain melihat pemerintahan Presiden Joe Biden dan sekutu Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) terus memasok rudal jarak jauh ke Ukraina meskipun Moscow berulang kali memperingatkan bahwa senjata semacam itu akan meningkatkan risiko perang antara Rusia dan Barat.

Militer Ukraina juga telah melakukan beberapa percobaan serangan yang menargetkan pembangkit nuklir Rusia, dengan Moskow memperingatkan dan menuduh Kiev mensponsori terorisme nuklir.