Pemicu Rangkaian Gempa Besar di Jepang Terungkap, Ada Aktivitas Magma Gunung Purba

Rabu, 02 Agustus 2023 - 09:13 WIB
loading...
Pemicu Rangkaian Gempa Besar di Jepang Terungkap, Ada Aktivitas Magma Gunung Purba
Segerombolan besar gempa bumi yang telah mengguncang Jepang selama tiga tahun tampaknya merupakan hasil dari aktivitas magma yang bergerak melalui gunung berapi yang sudah punah dan runtuh. Foto/World Atlas
A A A
TOKYO - Tercatat lebih dari 10.000 gempa bumi melanda Semenanjung Noto selama tiga tahun terakhir. Sumber rangkaian gempa mematikan di Jepang ternyata akibat pergerakan liar magma melalui gunung berapi yang sudah punah.

Segerombolan besar gempa bumi yang telah mengguncang Jepang selama tiga tahun tampaknya merupakan hasil dari aktivitas magma yang bergerak melalui gunung berapi yang sudah punah dan runtuh. Kawanan gempa itu terjadi di Semenanjung Noto di tepi pantai utara Laut Jepang.

Belum ada aktivitas vulkanik di daerah ini selama 15,6 juta tahun. Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan 8 Juni di jurnal JGR Solid Earth menemukan bahwa gempa terjadi dalam pola yang menunjukkan magma cair masih bergerak jauh di bawah permukaan dalam kaldera kuno yang runtuh.



“Gempa bumi ini disebabkan oleh pergerakan cairan magma ke atas melalui jaringan yang kompleks,” kata penulis utama studi Keisuke Yoshida, seorang ilmuwan Bumi di Pusat Penelitian Prediksi Gempa Bumi dan Letusan Gunung Berapi di Universitas Tohoku di Jepang, kepada Live Science, Rabu (2/8/2023).

Kawanan gempa mulai terasa pada Desember 2020. Sejak itu, telah terjadi lebih dari 1.000 gempa berkekuatan 2 magnitudo atau lebih besar. Termasuk satu gempa berkekuatan 5,4 pada Juni 2022 dan gempa berkekuatan 6,5 pada Mei 2023 yang menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya.

Yoshida dan rekan-rekannya menyelidiki kawanan tersebut dengan mempelajari gelombang seismik dari lebih dari 10.000 gempa berkekuatan 1 atau lebih besar yang terjadi di daerah tersebut dalam tiga tahun terakhir.

Mereka menemukan bahwa gempa tersebut berasal dari kedalaman 20 kilometer di kerak Bumi, sebelum secara bertahap bermigrasi ke kedalaman yang lebih dangkal. Gerakan ini konsisten dengan cairan yang naik melalui jaringan patahan yang ada.



Lokasi pusat gempa terjadi dalam pola melingkar, menunjukkan struktur seperti cincin pada jaringan patahan ini. Ini bisa menunjukkan kaldera kuno yang runtuh dari gunung berapi yang sekarang sudah punah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2676 seconds (0.1#10.140)