Daftar Keajaiban Dunia yang Penuh Misteri Tak Terpecahkan

Senin, 07 Agustus 2023 - 13:06 WIB
loading...
Daftar Keajaiban Dunia yang Penuh Misteri Tak Terpecahkan
Stonehenge merupakan salah satu peninggalan prasejarah paling ikonik di dunia yang dibangun sekira 5.000 tahun lalu. (Foto: World Atlas)
A A A
JAKARTA - Keajaiban dunia yang tercatat dalam sejarah tidak selalu gamblang asal-usulnya. Bahkan ada 10 keajaiban dunia yang penuh misteri tak terpecahkan.

Kisah-kisah tentang situs pemakaman yang hilang hingga kota-kota yang tenggelam masih menarik imajinasi publik selama berabad-abad.

"Orang-orang terpesona oleh asal-usul, orang-orang terpesona oleh misteri," kata Andrea M. Berlin, seorang profesor arkeologi di Universitas Boston dilansir dari Live Science, Senin (7/8/2023).

Meskipun beberapa misteri dari kejaiban dunia kemungkinan tidak akan pernah terpecahkan, masih banyak yang berminat mengeksplorasi dengan bantuan teknologi baru.

Seperti yang ditunjukkan Berlin, seorang arkeolog masa kini yang menemukan palet tanah liat bertenaga reaktor atom untuk menyimpulkan komposisi kimia artifak.



Berikut beberapa artifak keajaiban dunia yang masih diselimuti misteri tidak terpecahkan hingga saat ini:

1. Thonis-Heracleion

Nama kota pelabuhan di tepian Laut Mediterania, Mesir ini berfungsi sebagai pusat perdagangan utama sebelum berdirinya Alexandria sekira 331 SM. Tokoh mitos Heracles dan Helen dari Troy diduga penah tinggal di kota Thonis-Heracleion. Sekitar abad kedua, pusat kota diperkirakan runtuh karena gempa bumi, tsunami, atau banjir. Akhirnya, seluruh penghuni Thonis-Heracleion tenggelam di bawah air.

Pada awal 2000an, arkeolog kelautan menemukan patung-patung besar, sarkofagus hewan, reruntuhan kuil, pecahan tembikar, perhiasan, koin, dan bahkan keranjang buah berusia 2.400 tahun tersapu ombak hingga ke tepian. Walhasil, muncul dugaan kisah kota yang hilang Atlantis ada di kehidupan nyata melalui temuan tadi.

2. Dataran Guci (Plain of Jars)

Ribuan guci batu yang tertutup lumut dari Zaman Megalithikum berjejer menghiasi lanskap pegunungan Laos utara. Tempat ini popular sebagai Dataran Guci karena ada lebih dari 2.000 guci kuno raksasa tersebar di sana.

Para arkeolog memperkirakan fungsi guci sebagai penyimpanan mayat, namun tidak ada yang tahu siapa pembuatnya, atau fungsi sebenarnya. Legenda lainnya menceritakan guci-guci tadi sebagai tempat penyimpanan anggur.

Jejeran guci rata-rata tingginya mencapai hingga 10 kaki, dengan berat mencapai hingga 14 ton. Sebagian besar guci raksasa ini terbuat dari batu pasir, sementara yang lainnya dari granit atau karang. Penelitian terbaru memperkirakan beberapa guci batu dibuat pada era 1240 SM.

3. Teluk Guanabara

Penjelajah kapal karam kontroversial Robert Marx mengklaim pada 1982 menemukan sejumlah vas Romawi bergagang kembar atau amphora di Teluk Guanabara, Brasil. Menurut Marx, amphora yang tertutup membuktikan bahwa orang Romawi adalah orang Eropa pertama yang mendarat di Brasil.



Namun, dia tidak pernah dapat menjelajahi situs tersebut secara utuh karena larangan pemerintah Brasil untuk menghentikan eksplorasi bawah laut. Marx menanggapi dengan menuduh Angkatan Laut Brasil membuang sedimen di amphora agar tidak perlu menulis ulang sejarah. Sampai hari ini, kehadiran Romawi di pantai Brasil tetap sangat tidak terbukti. Namun, nama Teluk Guanabara sudah tersebar sebagai titik pendaratan pertama Romawi di Brasil.

4. Nacza Line

Sekitar 2.000 tahun yang lalu, peradaban pra-Inca mengukir serangkaian gambar besar ke dataran pantai Peru. Karya geoglyph kuno ini kemudian dikenal sebagai Garis Nazca (Nacza Line). Awalnya, geoglyph ini sebagian besar tetap tidak diketahui oleh publik sampai ada pesawat terbang melintasi daerah tersebut pada 1930an.

Sampai saat ini, lebih dari 1.000 desain telah ditemukan. Bentuknya sebagian besar berupa garis lurus membentang hingga 30 mil, atau bentuk geometris, mulai dari trapesium ke spiral. Sementara yang lainnya menggambarkan hewan dan tumbuhan, termasuk laba-laba, burung kolibri, monyet, ikan paus, ular berkepala dua, anjing, dan sosok humanoid yang dijuluki "The Astronaut."
Pada 2022, 168 geoglyph baru ditemukan, namun para peneliti masih belum memahami tujuannya. Satu hipotesis terkemuka mengaitkan mereka dengan ritual kuno di air.

5. Paracas Candelabra

Di sebelah barat laut Garis Nazca, tepatnya di lereng bukit yang menghadap ke Teluk Pisco Peru terukir geoglyph besar lainnya yang membentang sekira 600 kaki dari atas ke bawah. Meskipun temuan di situs tersebut berasal dari sekitar 200 SM, tidak ada yang tahu persis kapan itu dibuat.

Begitu pula alasan di balik pembuatannya belum terungkap. Satu teori menyatakan bahwa tulisan kuno itu berfungsi sebagai alat navigasi untuk pelaut, sedangkan yang lain mengklaim itu menggambarkan trisula dewa pencipta.

6. Sacsayhuamán

Di tempat lain di Cuzco, Peru berdiri sisa-sisa benteng Sacsayhuamán yang dibangun oleh suku Inca pada1400an. Sama seperti di Machu Picchu, para pekerja Inca entah bagaimana memindahkan batu-batu besar ke tempatnya, beberapa di antaranya seberat 125 ton atau lebih.

Pada masa itu hanya dikenal alat-alat perunggu dan batu, dan penempelan bebatuan dilakukan tanpa semen. Meskipun penjajah Spanyol membongkar sebagian besar situs untuk bahan bangunan, Sacsayhuamán secara struktural tetap cukup kuat untuk menahan gempa bumi besar dan kerusakan akibat alam lainnya.

7. Makam Cleopatra

Nama penguasa kuno fenomenal, Cleopatra VII atau ratu terakhir Mesir terkenal fenomenal. Ia banyak bergaul dengan para penguasa masa itu, seperti Julius Caesar dan Mark Antony.

Sebelum ditemukan bunuh diri pada 30 SM, Cleopatra mendengar kekalahan Antony di Pertempuran Actium. Namun, lokasi pemakaman Antony tidak teridentifikasi. Konon pasangan itu dimakamkan bersama, namun belum ada bukti konkret.

Beberapa peneliti percaya makam Cleopatra berada di Alexandria, Mediterania. Hanya saja sempat hilang ketika tsunami menyapu pada 365 Masehi. Ahli lain menduga, makam Cleopatra di delta Sungai Nil, atau mungkin di sebuah kuil yang didedikasikan untuk Isis dan Osiris, sosok yang menggambarkan Cleopatra dan Antony. Selain makam Cleopatra, situs pemakaman legendaris lainnya yang hilang termasuk milik Alexander Agung dan Jenghis Khan.

8. Manuskrip Voynich

Pada 1912, pedagang buku langka Wilfrid Voynich memperoleh manuskrip abad pertengahan yang ia klaim telah disimpan di sebuah kastil kuno di Eropa selatan. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa yang sudah punah berupa kode, tidak ada yang bisa mengenali dan diisi dengan ilustrasi aneh tanaman dan gambar wanita.

Selama bertahun-tahun, beberapa orang telah mengaku menguraikannya, tetapi semuanya berujung dengan keraguan yang sangat besar. Beberapa menduga semuanya adalah tipuan. Manuskrip ini kini disimpan di Universitas Yale, yang bisa diakses untuk umum dan tertarik untuk mencoba memecahkan teka-tekinya.

9. Monumen Yonaguni

Di lepas pantai Pulau Yonaguni, Jepang terletak struktur batuan bawah laut, sepanjang 165 kaki dan lebar 65 kaki. Penampakannya menyerupai piramida yang ditemukan pada 1980-an.

Nama Monumen Yonaguni popular karena diyakini oleh beberapa peneliti sebagai reruntuhan peradaban kuno. Banyak peneliti lain berpendapat bahwa Kota Atlantis versi Jepang berupa fenomena alam akibat lempengan tektonik terangkat dan arus laut.

10. Stonehenge

Salah satu peninggalan prasejarah paling ikonik di dunia yang dibangun sekira 5.000 tahun lalu, bahkan sebelum Inggris memasuki Zaman Perunggu. Sebagian besar peneliti setuju tumpukan batu besar itu berfungsi sebagai situs pemakaman dan sampai sekarang belum diketahui darimana batu-batu besar itu berasal. Namun rahasia Stonehenge lainnya tetap sulit dipahami, melibatkan kepercayaan agama, seremonial, astronomi, dan hal di luar akal lainnya.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)