5 Fenomena Spektakuler Ini Akan Terlihat di Langit Indonesia saat Hujan Meteor Besok
loading...
A
A
A
LONDON - Hujan meteor Perseid akan tersaji di langit Indonesia pada hari Minggu (13/8/2023). Langit Indonesia diprediksi akan menjadi indah, terang benderang, dan spektakuler.
Menurut majalah Sky & Telescope, meteor Perseid adalah menjadi satu dari 10 komet yang melintas paling dekat dengan Bumi sejak 1950 dan komet paling dekat ke-20 yang pernah melintas sejak abad ke-9.
Komet itu pertama kali dilihat pada 1948 oleh astronom Amerika, Carl Wirtanen dari Wisconsin.
Meski hujan meteor Perseid Agustus lalu lebih dikenal, para astronom mengatakan Geminid menampilkan pertunjukan yang lebih baik dengan tampilan terbaik bintang jatuh.
Fenomena hujan meteor terjadi saat meteor mengitari Matahari - sama seperti perputaran Bumi, tetapi pada sudut tertentu.
"Apa yang terjadi adalah, setiap tahun, Bumi menabrak jalur orbit komet [Swift] yang terdiri dari puing-puing yang tertinggal," kata astronom Edward Bloomer, dari Royal Museum Greenwich.
Saat puing-puing kosmik ini - es, debu, dan pecahan batu seukuran sebutir beras - menghantam lapisan atas atmosfer bumi, "maka memunculkan kobaran api dengan hasil yang menakjubkan, walaupun terkadang hanya sepersekian detik," kata Bloomer.
Dan alasan hujan meteor Perseid begitu istimewa adalah karena "tiap tahun dapat diandalkan keindahannya, dan meskipun puncak aktivitasnya pada pertengahan Agustus setiap tahun," tambahnya.
Asal kata “Perseid” adalah dari bahasa Yunani, yaitu Perseidai yang artinya anak-anak Pahlawan Perseus. Titik radian meteor Perseid berasal dari arah rasi bintang Perseus.
Meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift – Tuttle yang masuk ke atmosfer Bumi.
Jejak ionisasi meteor Perseid dapat dideteksi pada atmosfer Bumi di ketinggian 70 hingga 110 km. Jejak ionisasi tersebut berasal dari debu komet yang terbakar, sehingga tampak seperti bintang jatuh.
Jika dibandingkan dengan jenis hujan meteor lainnya, maka hujan meteor Perseid selalu muncul dalam jumlah lebih banyak.
Meteor Perseid dalam turun ke Bumi dalam jumlah puluhan hingga ratusan pada tiap jamnya jika kondisi cuaca sempurna.
Sumber hujan meteor Perseid berbeda dengan hujan meteor lainnya. Pada umumnya, hujan meteor periodik berasal dari remah-remah atau debu komet.
Akan tetapi, hanya meteor Perseid yang memiliki karakter hujan meteor kuat dengan periode muncul yang cukup panjang.
Keunikan lainnya dari hujan meteor Perseid adalah memiliki potensi untuk terbentuknya meteor terang atau disebut fireball. Fireball akan terbentuk pada saat puncak hujan meteor.
Menurut majalah Sky & Telescope, meteor Perseid adalah menjadi satu dari 10 komet yang melintas paling dekat dengan Bumi sejak 1950 dan komet paling dekat ke-20 yang pernah melintas sejak abad ke-9.
Komet itu pertama kali dilihat pada 1948 oleh astronom Amerika, Carl Wirtanen dari Wisconsin.
Meski hujan meteor Perseid Agustus lalu lebih dikenal, para astronom mengatakan Geminid menampilkan pertunjukan yang lebih baik dengan tampilan terbaik bintang jatuh.
Fenomena hujan meteor terjadi saat meteor mengitari Matahari - sama seperti perputaran Bumi, tetapi pada sudut tertentu.
"Apa yang terjadi adalah, setiap tahun, Bumi menabrak jalur orbit komet [Swift] yang terdiri dari puing-puing yang tertinggal," kata astronom Edward Bloomer, dari Royal Museum Greenwich.
Saat puing-puing kosmik ini - es, debu, dan pecahan batu seukuran sebutir beras - menghantam lapisan atas atmosfer bumi, "maka memunculkan kobaran api dengan hasil yang menakjubkan, walaupun terkadang hanya sepersekian detik," kata Bloomer.
Dan alasan hujan meteor Perseid begitu istimewa adalah karena "tiap tahun dapat diandalkan keindahannya, dan meskipun puncak aktivitasnya pada pertengahan Agustus setiap tahun," tambahnya.
Berikut ini adalah 5 fakta unik dan menarik seputar hujan meteor Perseid.
1. Nama Perseid diambil dari Bahasa Yunani
Asal kata “Perseid” adalah dari bahasa Yunani, yaitu Perseidai yang artinya anak-anak Pahlawan Perseus. Titik radian meteor Perseid berasal dari arah rasi bintang Perseus.
2. Berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle
Meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift – Tuttle yang masuk ke atmosfer Bumi.
Jejak ionisasi meteor Perseid dapat dideteksi pada atmosfer Bumi di ketinggian 70 hingga 110 km. Jejak ionisasi tersebut berasal dari debu komet yang terbakar, sehingga tampak seperti bintang jatuh.
3. Selalu berjumlah banyak setiap kemunculannya
Jika dibandingkan dengan jenis hujan meteor lainnya, maka hujan meteor Perseid selalu muncul dalam jumlah lebih banyak.
Meteor Perseid dalam turun ke Bumi dalam jumlah puluhan hingga ratusan pada tiap jamnya jika kondisi cuaca sempurna.
4. Memiliki karakter hujan meteor kuat
Sumber hujan meteor Perseid berbeda dengan hujan meteor lainnya. Pada umumnya, hujan meteor periodik berasal dari remah-remah atau debu komet.
Akan tetapi, hanya meteor Perseid yang memiliki karakter hujan meteor kuat dengan periode muncul yang cukup panjang.
5. Berpotensi memproduksi Fireball
Keunikan lainnya dari hujan meteor Perseid adalah memiliki potensi untuk terbentuknya meteor terang atau disebut fireball. Fireball akan terbentuk pada saat puncak hujan meteor.
(wbs)