5 Keajaiban Al Quran yang Sudah Terbukti secara Ilmiah
loading...
A
A
A
Diskusi tentang benda yang bergerak di jalur yang telah ditentukan tidak muncul sampai abad ke-9. Teori ini diteliti dan direvisi selama berabad-abad hingga zaman Isaac Newton, dan bahkan hingga hari ini, para astronom terus mempelajari alam semesta.
Allah SWT menyebutkan fakta ini dalam Al Quran ketika teleskop dan peralatan ilmiah lainnya bahkan belum ditemukan.
4. Hujan
Pernahkah kita merenungkan, mengapa terkadang hanya gerimis dan di lain waktu hujan deras? Sementara beberapa dari kita mungkin berpikir, ini terjadi secara kebetulan, Allah memberi tahu kita bahwa ini terjadi atas ketetapan-Nya.
“Dan yang menurunkan hujan dari langit dalam jumlah yang terukur, lalu Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati…” [43:11]
Setiap detik, 16 juta ton air menguap dari bumi, yang berarti jumlah yang sama harus diganti dengan hujan. Allah menjaga keseimbangan ini melalui proses siklus air. Bahkan perbedaan kecil dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang besar.
Allah tidak hanya menentukan jumlah hujan tetapi juga kecepatan turunnya. Seseorang dapat melihat perbedaan kecepatan saat ada badai dan gerimis. Ketika hujan deras, itu membawa kehancuran dan hilangnya nyawa dan harta benda. Saat ada gerimis ringan, tidak ada yang terpengaruh. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk meminta hujan yang bermanfaat kepada Allah.
Baru pada abad ke-16 seorang insinyur hidrolika Prancis, Bernard Palissy, menemukan siklus air. Kemudian pada abad ke-19, fisikawan Jerman, Philipp Lenard, menemukan korelasi antara kecepatan curah hujan dan ukuran butir hujan.
5. Resusitasi
Dalam Surah Al-Baqarah, kita menjumpai kisah seorang laki-laki terbunuh namun tidak diketahui siapa pembunuhnya. Untuk mengidentifikasi si pembunuh, Allah memerintahkan untuk memukul jantung orang tersebut dengan sepotong daging sapi.
Allah SWT menyebutkan fakta ini dalam Al Quran ketika teleskop dan peralatan ilmiah lainnya bahkan belum ditemukan.
4. Hujan
Pernahkah kita merenungkan, mengapa terkadang hanya gerimis dan di lain waktu hujan deras? Sementara beberapa dari kita mungkin berpikir, ini terjadi secara kebetulan, Allah memberi tahu kita bahwa ini terjadi atas ketetapan-Nya.
“Dan yang menurunkan hujan dari langit dalam jumlah yang terukur, lalu Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati…” [43:11]
Setiap detik, 16 juta ton air menguap dari bumi, yang berarti jumlah yang sama harus diganti dengan hujan. Allah menjaga keseimbangan ini melalui proses siklus air. Bahkan perbedaan kecil dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang besar.
Allah tidak hanya menentukan jumlah hujan tetapi juga kecepatan turunnya. Seseorang dapat melihat perbedaan kecepatan saat ada badai dan gerimis. Ketika hujan deras, itu membawa kehancuran dan hilangnya nyawa dan harta benda. Saat ada gerimis ringan, tidak ada yang terpengaruh. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk meminta hujan yang bermanfaat kepada Allah.
Baru pada abad ke-16 seorang insinyur hidrolika Prancis, Bernard Palissy, menemukan siklus air. Kemudian pada abad ke-19, fisikawan Jerman, Philipp Lenard, menemukan korelasi antara kecepatan curah hujan dan ukuran butir hujan.
5. Resusitasi
Dalam Surah Al-Baqarah, kita menjumpai kisah seorang laki-laki terbunuh namun tidak diketahui siapa pembunuhnya. Untuk mengidentifikasi si pembunuh, Allah memerintahkan untuk memukul jantung orang tersebut dengan sepotong daging sapi.